Mohon tunggu...
Muhamad Agil
Muhamad Agil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Industrial Engineering

I am an Industrial Engineering student, with a great interest in writing journals as a means of systematically documenting ideas, experiences and research results. Writing a journal for me is not just an academic activity, but also a way to hone critical thinking skills, compose logical arguments, and enrich insight. With this background, I am committed to continuing to learn and contribute through writing that is beneficial to the academic and professional world.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Inovasi Produksi Sabun Cair Ramah Lingkungan untuk Mendukung Wirausaha Mandiri Di Desa Pasir Nangka

24 November 2024   11:38 Diperbarui: 24 November 2024   11:57 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Praktik Proses Pembuatan Sabun Cuci Piring Ramah Lingkungan (Sumber: Dokumen Pribadi)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI INOVASI PRODUKSI SABUN CAIR RAMAH LINGKUNGAN UNTUK MENDUKUNG WIRAUSAHA MANDIRI DI DESA PASIR NANGKA

Sabun cair cuci piring adalah produk kebutuhan sehari-hari yang esensial dalam menjaga kebersihan peralatan makan dan memasak di rumah tangga. Fungsi utama sabun cuci piring adalah untuk menghilangkan minyak dan kotoran pada piring dan peralatan lainnya. Namun, sabun cuci piring konvensional sering kali mengandung bahan kimia sintetis seperti Sodium Laureth Sulfate (SLS), Paraben, dan Phthalates yang tidak hanya berisiko bagi kesehatan manusia tetapi juga dapat mencemari lingkungan jika limbahnya tidak dikelola dengan baik.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap dampak lingkungan, produk sabun cuci piring ramah lingkungan kini semakin populer. Sabun cair cuci piring ramah lingkungan menggunakan bahan-bahan biodegradable yang lebih aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Formulasi produk ini melibatkan bahan seperti texapon, NaCl (garam), ETDA (ethylenediaminetetraacetic acid), foam booster, pewarna alami, parfum, dan air. Produk ini tidak hanya efektif dalam membersihkan piring tetapi juga memiliki dampak minimal terhadap lingkungan.

Di Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, program pemberdayaan masyarakat melalui produksi sabun cuci piring ramah lingkungan memberikan peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan wirausaha mandiri yang berbasis pada kelestarian lingkungan. Desa ini, dengan populasi sekitar 19.805 jiwa dan mayoritas penduduknya yang bergantung pada sektor agraris, memiliki potensi besar untuk memanfaatkan inovasi sabun cuci piring ramah lingkungan dalam mendiversifikasi ekonomi desa.

Sabun Cuci Piring Ramah Lingkungan sebagai Alternatif Inovatif 

Sabun cuci piring ramah lingkungan merupakan solusi inovatif yang memanfaatkan bahan-bahan yang aman dan mudah terurai secara alami. Sabun ini menggunakan texapon sebagai surfaktan utama, yang tidak hanya efektif membersihkan minyak dan kotoran pada piring tetapi juga menghasilkan busa yang melimpah. NaCl (garam) berfungsi sebagai pengental untuk memberikan tekstur yang pas pada sabun, sementara ETDA berperan penting dalam menjaga stabilitas produk dengan mengikat ion logam yang dapat mempercepat degradasi bahan aktif.

Foam booster ditambahkan untuk meningkatkan kemampuan busa dan memperbaiki pengalaman pengguna saat mencuci piring. Selain itu, pewarna alami dan parfum memberikan tampilan dan aroma yang menyegarkan pada sabun tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya. Air, sebagai pelarut utama, mengintegrasikan semua bahan menjadi produk sabun cair yang homogen dan siap digunakan.

Dengan menggunakan bahan yang mudah terurai di alam, sabun cuci piring ramah lingkungan mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan dibandingkan dengan sabun konvensional yang mengandung bahan kimia berbahaya. Produk ini tidak meninggalkan residu berbahaya setelah digunakan, sehingga dapat mengurangi pencemaran air dan tanah.

Peluang Pengembangan Sabun Cuci Piring Ramah Lingkungan di Desa Pasir Nangka 

Produksi sabun cuci piring ramah lingkungan di Desa Pasir Nangka menawarkan peluang besar untuk mendukung wirausaha mandiri. Beberapa faktor yang mendukung pengembangan usaha ini adalah ketersediaan bahan baku yang mudah didapatkan, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keberlanjutan lingkungan, serta potensi pasar yang semakin berkembang.

Pemaparan Materi Oleh Rere Joeya Putri dan Bartilius Yopinus Aka (Sumber : Dokumen Pribadi)
Pemaparan Materi Oleh Rere Joeya Putri dan Bartilius Yopinus Aka (Sumber : Dokumen Pribadi)

Bahan baku seperti texapon, NaCl, dan air dapat ditemukan dengan mudah di pasar lokal, sehingga mempermudah proses produksi. Modal awal yang dibutuhkan untuk memulai produksi juga relatif rendah, menjadikan usaha ini sangat terjangkau bagi masyarakat. Teknik pembuatan sabun cuci piring ini pun cukup sederhana, sehingga dapat diterapkan dalam skala rumahan maupun kelompok kecil.

Permintaan pasar untuk produk ramah lingkungan terus meningkat, terutama di kalangan konsumen yang lebih peduli terhadap dampak lingkungan dari produk yang mereka gunakan. Sabun cuci piring ramah lingkungan memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan ini, baik untuk pasar lokal di sekitar desa maupun untuk distribusi yang lebih luas melalui platform e-commerce.

Selain memberikan manfaat ekonomi, produksi sabun cuci piring ramah lingkungan juga mendukung pelestarian lingkungan. Penggunaan bahan biodegradable membantu mengurangi limbah kimia yang mencemari ekosistem, sementara edukasi masyarakat tentang pentingnya memilih produk ramah lingkungan dapat meningkatkan kesadaran mengenai isu keberlanjutan.

Manfaat Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan

Produksi sabun cuci piring ramah lingkungan memberikan manfaat yang signifikan dalam tiga aspek utama: ekonomi, sosial, dan lingkungan. Secara ekonomi, produksi sabun ini membuka peluang usaha baru bagi masyarakat Desa Pasir Nangka. Dengan memproduksi sabun cuci piring untuk konsumsi lokal maupun pemasaran lebih luas, masyarakat dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga mereka. Selain itu, usaha ini juga berkontribusi pada diversifikasi ekonomi desa yang selama ini bergantung pada sektor agraris.

Secara sosial, program ini mendorong partisipasi perempuan dalam kegiatan ekonomi. Sebagian besar peserta program produksi sabun cuci piring adalah ibu rumah tangga yang kini memiliki kesempatan untuk berkontribusi secara finansial tanpa meninggalkan peran utama mereka di rumah. Program ini juga memperkuat solidaritas komunitas melalui kerja sama dalam produksi dan pemasaran.

Dari sisi lingkungan, penggunaan bahan biodegradable dalam sabun cuci piring membantu mengurangi pencemaran air dan tanah. Produk ini juga mendorong pengelolaan limbah rumah tangga secara lebih bijak, seperti memanfaatkan minyak goreng bekas sebagai bahan tambahan dalam formulasi sabun.

Tantangan dan Solusi dalam Pengembangan Usaha

Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan usaha sabun cuci piring ramah lingkungan menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah kurangnya pengetahuan teknis di kalangan masyarakat. Untuk mengatasi hal ini, pelatihan dan pendampingan teknis perlu dilakukan secara berkelanjutan, sehingga masyarakat dapat memahami setiap tahapan proses produksi dengan baik.

Kegiatan Praktik Proses Pembuatan Sabun Cuci Piring Ramah Lingkungan (Sumber: Dokumen Pribadi)
Kegiatan Praktik Proses Pembuatan Sabun Cuci Piring Ramah Lingkungan (Sumber: Dokumen Pribadi)

Tantangan lain adalah pemasaran produk. Banyak masyarakat desa belum terbiasa dengan pemasaran digital, yang sebenarnya memiliki potensi besar untuk memperluas jangkauan pasar. Solusinya adalah memberikan pelatihan tentang strategi pemasaran berbasis teknologi, seperti cara memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk mempromosikan produk.

Masalah lain adalah desain kemasan. Produk yang dikemas dengan kurang menarik cenderung kurang diminati konsumen, meskipun kualitasnya baik. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan kemasan yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga sesuai standar pasar. Pelatihan tentang pengelolaan keuangan juga diperlukan agar masyarakat dapat menghitung harga pokok produksi dan laba dengan tepat, sehingga usaha mereka dapat berjalan secara berkelanjutan.

Dokumentasi Keseruan Peserta & Audiens (Sumber : Dokumen Pribadi)
Dokumentasi Keseruan Peserta & Audiens (Sumber : Dokumen Pribadi)

Kesimpulan

Produksi sabun cuci piring ramah lingkungan di Desa Pasir Nangka merupakan langkah strategis yang memberikan manfaat besar secara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Program ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat tetapi juga mendukung pelestarian ekosistem melalui penggunaan bahan-bahan yang aman dan biodegradable.

Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah, lembaga terkait, dan komunitas lokal, inovasi ini dapat berkembang lebih luas dan menjadi model pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan yang inspiratif bagi daerah lain. Strategi pengembangan yang mencakup pelatihan, pemasaran digital, dan diversifikasi produk akan memastikan keberlanjutan program ini di masa depan.

Foto Bersama Kelompok 1 dengan Dosen Pembimbing PKM (Sumber : Dokumen Pribadi)
Foto Bersama Kelompok 1 dengan Dosen Pembimbing PKM (Sumber : Dokumen Pribadi)

Sesi Foto Bersama dengan Audiens (Sumber : Dokumen Pribadi)
Sesi Foto Bersama dengan Audiens (Sumber : Dokumen Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun