Mohon tunggu...
Muhamad Adrian
Muhamad Adrian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

Norton Anime

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Krisis Self Love di Kalangan Milenials

10 September 2022   14:00 Diperbarui: 10 September 2022   14:16 1650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama: Muhamad Adrian

NIM : 202210230311071

FENOMENA KRISIS SELF LOVE DI KALANGAN MILENIALS REMAJA
Akhir-akhir ini kita sering menjumpai terjadi fenomena crisis self love di kalangan milenials remaja yang didapati dari pergaulan, salah satunya adalah rasa insecure.

APA ITU INSECURE?
Insecure merupakan perasaan cemas yang biasa dirasakan oleh setiap individu. Sebenarnya perasaan insecure pada setiap individu adalah sesuatu hal yang wajar. Namun insecure yang terjadi terus menerus menimbulkan rasa tidak aman dan malah menganggap dunia sebagai tempat yang kejam dan tidak layak, serta menganggap kebanyakan manusia berbahaya dan egois. Individu yang mengalami insecure biasanya merasa tidak bahagia, tidak percaya diri, tertolak, terisolasi, dan perasaan cemas. Bahkan seringkali didapati milenials remaja yang melakukan operasi pelastik hanya untuk memenuhi kriteria ideals dimasyarakat
Kondisi insecure didorong oleh rasa perfeksionis individu remaja yang mempunyai standar yang sangat tinggi terhadap segala sesuatu yang mereka lakukan termasuk kecantikan atau penampilan fisik mereka.

Kecantikan yang ideal memiliki dampak penting dalam kehidupan sosial mereka, ketika ada yang yang kurang ideal mereka merasa ketidakpuasan terhadap tubuh dan berkurangnya penghargaan terhadap diri sendiri.
Fenomena Ini merupakan salah satu bagian dari banyak alasan mengapa generasi milenials sekarang lebih dikenal sebagai generasi yang tampak sangat tidak nyaman, dan lebih rapuh dari generasi sebelumnya. Mereka tampak lebih ingin tahu apa yang dipikirkan orang lain terutama mengenai bagaimana penampilan mereka tanpa diimbangi oleh rasa menghargai dan mencintai diri.

Definisi sebenarnya dari kecantikan itu sendiri tidak dapat ditentukan hanya dengan kriteria fisik tertentu seperti usia, jenis kelamin, ukuran tubuh, bentuk tubuh, warna kulit, atau yang dikenal dengan kecantikan ideal.
Kecantikan adalah kualitas yang dimiliki setiap manusia, dan itu bisa diperoleh mulai dari keadaan pikiran yang membuat orang percaya pada kualitas dan nilai dari dirinya sendiri atau biasa disebut self love

APA ITU SELF LOVE?
Definisi self love sebenarnya juga tentang bagaimana seseorang telah menerima dan menghargai segala dengan dirinya, baik secara fisik maupun mental serta menerima segala kelebihan dan kekurangan, sehingga menganggapnya sudah menjadi bagian dari diri.
Self love merupakan pemikiran yang harus diajarkan pada setiap individu generasi milenials sekarang dikarenakan masing masing individu memiliki nilai sendiri.
Pemahaman akan self love semdiri sangat penting untuk diajarkan pada generasi milenials ditengah crisis self love. Supaya remaja millenials memiliki harga diri yang baik untuk mempertahankan prinsip nilainya dan tidak mudah terpengaruh terhadap standar ideal.

Tindakan mencintai diri dan penerimaan diri sangat penting untuk mendorong kondisi mental. Tidak ada kriteria tertentu untuk menjadi indah. Menjadi berbeda dan memiliki bekas luka sebagai bagian dari ketidak sempurnaan seseorang sebenarnya adalah keunikan yang membuat setiap manusia menjadi cantik, dan akhirnya kualitas batin adalah yang terpenting.
Self love dan penerimaan diri ialah satu kunci individu generasi milenials tampil maksimal dalam segala hal yang dilakukannya. Untuk mencapai tingkat kepercayaan diri seperti itu membutuhkan proses yang tidak cepat. Tapi jika kita memulai dari sekarang maka perlahan-lahan akan terlihat progres dan menjadikan diri lebih percaya diri dan bahagia.

References
Berger, E. M. (1952). The relation between expressed acceptance of self and expressed acceptance of others. The journal of Abnormal and social psychology, 47(4), 778-782. https://doi.org/10.1037/h0061311
Rosida, I., & Saputri, D. Y. (2019). Self-love and self-acceptance: Redefining ideal beauty through its representation in scars to your beautiful. Litera, 18(3), 395-412. https://pdfs.semanticscholar.org/794c/8a7aa9b0a7dd2d9ece9950c713fbf316a600.pdf

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun