Mohon tunggu...
Muhamad Aditya Rohman
Muhamad Aditya Rohman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Diary

Waktu yang Paling Berharga

17 Oktober 2022   22:02 Diperbarui: 17 Oktober 2022   22:15 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Di saat kita memikirkan sesuatu yang berharga ,gambaran apa yang tergambar di dalam pikiran kita? Apakah emas atau permata atau perak atau perempuan? mungkin itu memang berharga tapi yang paling berharga adalah waktu .

Karena jika kita mempunyai emas, mempunyai permata, dan mempunyai berlian. Namun, jika kita tidak mempunyai waktu maka itu tak ada harganya. Waktu lebih berharga dari pada emas. Kenapa saya bilang begitu? Karena waktu tidak bisa kembali. Jika itu sudah terjadi maka sampai kapan pun tidak akan pernah bisa untuk terulang kembali. Dan bila ajal sudah menjemput maka barulah kita sadar bahwasanya apa yang telah kita lalaikan itu akan menjadi penyesalan yang sangat - sangat kita rasakan .Mulai sekarang belajarlah untuk tidak menyia-nyiakan waktu lagi. Belajar mengelola waktu supaya tidak sia – sia .

Jika kita pikirkan ketika kita lalai maka kita adalah orang yang sangat - sangat rugi. Kenapa saya bilang rugi? Karena ketika kita lalai misalnya pada subuh kita akan merasakan kelalaian tersebut sampai waktu malam hari padahal itu hannya waktu subuh. Jika kita sia-siakan waktu subuh dan terkalahkan oleh selimut itu, akan menjadi penyesalan yang amat.

Manajemen waktu adalah kemampuan untuk mengalokasikan waktu dan sumber daya untuk mencapai tujuan. Menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Konsentrasi pada hasil dan bukan sekedar menyibukkan diri. Manajemen waktu bukan hanya mengacu kepada pengelolaan waktu, tetapi lebih cenderung pada bagaimana memanfaatkan waktu. (Djalali 1945)

Saya teringat akan perkataan KH Zainuddin MZ beliau berkata “ berpikirlah kau di waktu pagi, bekerjalah di waktu siang, makanlah di waktu sore, dan tidurlah di waktu malam .Berpikir di waktu pagi, belajarlah mumpung masih muda, bekerjalah di waktu siang, amalkan ilmu itu setelah dewasa, makanlah di waktu sore, hari tua tinggal menikmati hasilnya, tidurlah di waktu malam, matilah dengan tenang .Kalau pagi kau tidak berpikir, nanti siang kau tidak akan bisa bekerja, kalau siang tidak kerja, nanti sore mau makan apa, kalau sore tidak makan, alamat malam gak bisa tidur .Kalau waktu remaja, waktu muda maunya santai-santai saja dewasanya bingung, kalau dewasanya bingung, hari tua terlunta lunta ( Dalam keadaan selalu diombang-ambingkan nasib yang kurang baik; dalam keadaan selalu menderita kesusahan ), kalau hari tua terlunta lunta matinya menteleng ( Membuka mata lebar-lebar ; membelalakkan mata : ketika ditanya hakim terdakwa diam saja, matanya -, sampai hakim menegurnya)

Itulah fase fase kehidupan waktu terus berjalan tanpa menunggu siapa pun bahkan waktu itu berlari, ketika kau berleha-leha bersantai maka kau akan tertinggal oleh waktu, waktu tidak akan menunggu siapa pun dan itu tidak akan terulang kembali dan ketika sudah terlambat untuk berbuat baik maka tak akan bisa untuk di rubah .Mulai sekarang manfaatkanlah waktu itu dengan sebaik-baiknya karena kau akan terus akan berubah oleh karena itu manfaatkanlah waktumu bersama mereka yaitu orang yang kau sayangi , sayangi mereka cintai mereka jangan malas jika kau disuruh oleh mereka

Saya pernah mendengar ceramah dari TGH Muammar Arafat beliau berkata “Saya selalu bilang pada diri saya “ Apa yang saya dapatkan sekarang ini adalah kebaikan yang di tanam atau di tabung oleh orang tua saya ,misalnya ada sekarang seorang di antara kalian, sebelumnya mohon maaf, yang sekarang sangat bagus ekonominya padahal dulu malas-malasan sekolahnya, ingat itu karena kebaikan orang tua kita , tapi ada orang yang orang tuanya kaya dulu tapi sekarang hidupnya dia miskin berarti kebaikan orang tua kita sudah kita habiskan dan kebaikan kita belum ada , sudah kita habiskan kebaikan orang tua kita yang kaya , wiii di beliin motor, minta apa saja bisa, begitu orang tua kita ndak ada jatuh miskin kita , berarti kebaikan orang tua kita sudah kita habiskan dan kebaikan kita ndak kita tabung. Maka saya sering bilang kepada anak saya “ anak ku ayah bahagia karna kebaikan kakek dan saat ini kamu ikut bahagia karna kebaikan ayah, kalok ayah sudah tidak ada nanti kamu menderita berarti kamu tidak menabung kebaikan mu dari sekarang makanya tabung kebaikan mu mulai dari sekarang  sehingga nanti kalau pun ayah tidak ada tetap kamu bahagia berkecukupan kayak sekarang”.

Oleh karena itu berusahalah berbuat baik , karena waktu itu sangat berharga, jika kau merasa telah menyia - nyiakan waktu berubahlah dari sekarang kalau bisa dari kecil hingga tua supaya tidak menyesal .supaya Istiqomah di dalam kebaikan seperti membaca Al-Quran dan lain–lain .Sejak remaja ia biasakan dengan membaca Al-Quran dan mempertimbangkan makna yang terkandung di dalamnya untuk menentukan perilaku mana dalam kehidupan sehari-hari yang diutamakan oleh Allah SWT.  (Harimulyo 2021).

Dan ingatlah .Setiap hari, semua orang memiliki jumlah waktu yang sama. Waktu tidak dapat diakumulasi. Kita tidak dapat mematikan atau menyalakannya. Waktu tidak bisa digantikan atau diputar ulang. Pengelolaan waktu memerlukan analisis dan perencanaan. Untuk memahami dan menerapkan prinsip pengelolaan waktu, kita harus mengetahui cara memanfaatkan waktu, juga masalah yang dihadapi dalam memanfaatkan waktu dan penyebabnya. Dengan memahami hal-hal tersebut, kita dapat menerapkan cara meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu, sehingga waktu yang dimiliki lebih produktif. (Arifin 2022).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun