Mohon tunggu...
Muhamad Abdul Malik Kholidin
Muhamad Abdul Malik Kholidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Magister Akuntansi - NIM 55523110001 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Dosen : Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Quiz 11 Pemeriksaan Pajak Audit Investigasi Umum dan Perpanhangan dengan Pendekatan Transendental Kantian Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CI

27 November 2024   23:21 Diperbarui: 27 November 2024   23:24 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul Pembelajaran Prof. Apollo

Audit Investigasi Umum dan Perpajakan menggunakan metode transsubstansi dengan pendekatan 4:12 kategori transendental Kantian memiliki beberapa alasan hukum dan praktis yang mendasarinya. Mari kita analisis alasanalasan tersebut:

 1. Kepatuhan Terhadap Prinsip Etika dan Moralitas

Kantianisme menekankan pentingnya moralitas dan etika dalam setiap tindakan. Audit investigasi, terutama dalam hal perpajakan, berfungsi sebagai pengawas kepatuhan terhadap hukum dan etika. Dengan melakukan audit menggunakan metode ini, auditor tidak hanya berfokus pada angka dan laporan, tetapi juga pada aspek normatif yang bisa mempengaruhi tindakan perusahaan.

 2. Struktur dan Sistematisasi Proses Audit

Metode 4:12 dari kategori transendental Kantian memberikan kerangka kerja yang sistematis untuk evaluasi. Setiap kategori---Quantity, Quality, Relation, dan Modality---menyediakan pendekatan mendalam untuk menganalisis dan mengkategorikan temuan. Ini membantu auditor untuk memahami dan menilai berbagai aspek dari laporan keuangan dan kepatuhan perpajakan secara menyeluruh.

 3. Pengembangan Judgments dan Categorisations

Salah satu tujuan dari audit investigasi adalah untuk membentuk penilaian (judgments) dan klasifikasi (categorisations) yang tepat terhadap temuan. Dengan menggunakan kategori Kantian, auditor dapat memastikan bahwa evaluasi dilakukan secara konsisten dan berdasarkan kriteria objektif, sehingga meminimalisir subjektivitas.

 4. Mempertimbangkan Aspek Universal dan Particular

Metode ini mengizinkan auditor untuk mengevaluasi data dalam konteks yang lebih luas (universal) serta secara spesifik (particular). Hal ini penting dalam audit investigasi untuk memahami beragam fenomena yang dapat mempengaruhi hasil audit, termasuk perubahan kebijakan perpajakan dan berbagai strategi perpajakan yang diimplementasikan oleh perusahaan.

 5. Analisis Kualitatif yang Mendalam

Dengan menerapkan kategori Quality, auditor bisa mengevaluasi tidak hanya data numerik tetapi juga informasi kualitatif yang ada di dalam konteks auditor, seperti perilaku manajemen dan kepatuhan terhadap regulasi. Ini membantu dalam mengidentifikasi potensi risiko dan area yang memerlukan perhatian lebih lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun