Mohon tunggu...
Muhamad Kamil
Muhamad Kamil Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mencari Warisan Budaya dari Kota Udang

24 Mei 2018   12:28 Diperbarui: 24 Mei 2018   12:41 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah dan warisan budaya menyisakan banyak cerita tentang kota Cirebon dan kuningan. keindahan alam nya yang memanjakan mata, udara yang sejuk, cerah dan lingkungan yang asri. Menjadikan kota Cirebon menjadi salah satu kota yang sering dikunjungi oleh wisatawan , baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. 

Maka dengan segala keunikan dan keberagamannya kampus ATVI (Akademi Televisi Indonesia) menjadikan kota Cirebon dan kuningan sebagai tujuan untuk mengenal dan mengetahui keberagaman budaya dan sejarah kota ini lebih jauh dengan program HUNTING ATVI 2018 dengan tujuan memberi pelajaran dan pengalaman yang penting untuk mahasiswa-mahasiswa ATVI.

Bukan hanya sekedar jalan-jalan saja, untuk mengganti ujian fotografi seluruh mahasiswa ATVI khususnya untuk jurusan produksi diberi tugas selama di Cirebon dan kuningan untuk menghasilkan foto-foto yang bagus sesuai kriteria yang ditentukan oleh dosen ATVI fotografi dan akan di buat slide show untuk menunjukan hasil-hasilnya baik individu ataupun perkelompok, dan untuk jurusan jurnalistik diwajibkan membuat feature tentang selama perjalanan di Cirebon dan kuningan yang harus di muat di kompasiana untuk mengganti ujian creative writing.

Hari Selasa tanggal 03 April 2018 yang lalu, ATVI kampusku menuntut ilmu mengadakan Hunting Fotografi utuk menggantikan ujian mata kuliah fotografi dan creative writing. Cirebon dan Kuningan akan menjadi tujuan kami  selama 4 hari 3 malam dan berakhir pada hari Jumat tanggal 6 mei 2018. 

Perjalanan menuju Cirebon dimulai dari stasiun gambir, Perjalanan akan menggunakan kereta api agar lebih tepat waktu dan efisien. Seluruh mahasiswa ATVI di haruskan berkumpul di stasiun gambir terlebih dahulu, sebelum keberangkatan kereta seluruh mahasiswa ATVI diharuskan hadir lebih awal, karena akan ada arahan sebelum keberangkatan, pengecekan barang bawaan, pengabsenan seluruh mahasiswa dan juga pembagian tiket kereta untuk seluruh mahasiswa ATVI. 

Kereta akan berangkat pada pukul 07.00 dan sampai di stasiun cirebon pukul 10.00 pagi. Dalam perjalanan di kota Cirebon dan kuningan ATVI menggunakan jasa tour guide Kedaitravel untuk membawa seluruh peserta ke tempat-tempat yang indah dan bersejarah selama di Cirebon dan kuningan. 

Sesampai nya di Cirebon perjalanan di lanjutkan menggunakan bus parawisata untuk menuju ketempat-tempat yang akan dikunjungi. Bus di bagi menjadi 4 kelompok bus 1,2, dan 3 untuk mahasiswa produksi dan bus 4 khusus mahasiswa jurnalistik.

Hari pertama setibanya di Cirebon seluruh rombongan langsung menuju Taman Budaya Hati Tersuci, disini seluruh rombongan dijamu dengan santap siang pertama setelah melalui perjalanan yang cukup menguras tenaga kami. 

Disini kami di suguhkan dengan makanan ciri khas Cirebon yaitu Sega Jamblang. Keunikan kuliner ini adalah penyajiannya yang menggunakan daun pohon jati. Didampingi dengan berbagai lauk yang ditata dengan cara prasmanan. 

Seusai santap siang selesai , seluruh rombongan  mendengarkan sedikit cerita tentang sejarah tempat tersebut dan seluruh rombongan mulai mengambil gambar-gambar di sekitar Taman Budaya Hati Tersuci.

Tempat berikutnya munuju Keraton Kesepuhan untuk melakukan sholat zuhur bagi yang Muslim dan hunting foto  ditempat ini dan mendapat penjelasan tentang sejarah tempat tersebut dari para sejarahwan. Tujuan selanjutnya semua rombongan dibawa ketempat salah satu desa pembuatan gerabah paling besar yang ada di desa Sitiwinangun terletak di kecamatan jamblang, kabupaten Cirebon, Jawa Barat atau kurang lebih 15 kilo meter sebelah barat kota Cirebon. Semua mahasiswa ATVI disambut dengan  ramah  oleh semua warga desa dan semua perangkat desa sitiwangun. 

Mahasiswa diajak kedalam gedung balai desa untuk penerimaan seluruh mahasiswa oleh perangkat desa  sebagai tamu. Di desa gerabah sitiwangun mahasiswa diarahkan untuk melihat lingkungan sekitar untuk melihat proses pembuatan gerabah dan hasil dari kerajinan desa tersebut. Dan  mahasiswa juga diperbolehkan untuk hunting fotografi.

dokpri
dokpri
Diatas merupakan gambar proses pembuatan gerabah dan hasilnya.

Karya -- karyanya banyak disukai banyak orang karena unik, indah dan kuat seakan -- akan dapat membius orang yang melihat gerabah buatan desa Sitiwinangun. Nama Sitiwinangun sediri berasal dari Bahasa Jawa. Yang terbagi dari dua kata yaitu Siti yang artinya tanah dan wangun yang artinya bentuk. 

Sitiwinangun berarti "tanah yang dibetuk. Sepulangnya dari desa sitiwinangun   rombongan di ajak makan malam di rumah makan roso echo. Rumah makan ini menyediakan masakan khas Jawa dengan varian makanan yang komplit dengan system pelayanan prasmanan. Setalah makan malam semua rombongan menuju Hotel Ibis Budget Cirebon untuk istirahat.

Hari kedua diawali dengan Morning Call dan Breakfast. Setelah itu rombongan menuju Desa Batik Trusmi. Desa Batik Trusmi  merupakan pusat indutri batik di Cirebon. 

Desa ini terletak di Plered, Cirebon, sekitar empat kilometer disebelah barat kota Cirebon. Disana diceritakan tentang sejarah batik trusmi yang menjadi ikon batik dalam koleksi kain nasioanal. Dan semua mahasiswa diperbolehkan untuk mengambil gambar yang ada disekitan desa tersebut. Berikut salah satu foto proses pembuatan batik dan hasilnya.

dokpri
dokpri
Setelah itu rombongan Hunting Foto di sekitaran  Stasiun Kereta Api dan Balai Kota. Selama satu jam lebih mengambil gambar dsna, kemudian rombongan menuju area alun-alun kesepuan untuk melakukan sholat jum'at di Mesjid Sang Cipta Rasa dan hunting disekitaran alun-alun kesepuhan.

Tujuan selanjutnya rombongan menuju TPI Bondet, TPU Bondet adalah wilayah pesisir Cirebon yang merupakan sentra penangkapan ikan laut dan juga tempat pelelangan hasil laut di Cirebon. 

Semua rombongan berjalan kaki menuju TPU Bondet hampir empat kilo meter dari pemukiman kota, karena akses jalan yang tidak bisa dilalui bus parawisata kendaraan yang digunakan rombongan. 

Setibanya disana mahasiswa mengambil foto semua kegiatan yang ada di TPU Bondet, mulai dari penangkapan ikan sampai cara pelelangan hasil laut disana. Hal yang paling menyenangkan ketika rombongan ingin kembali ke bus mahasiswa menggunakan kapal nelayan dan banyak momen-monen menarik ketika seluruh mahasiswa berada di atas kapal nelayan.

Setelah sampai di bus, selanjutnya rombongan kembali ke hotel untuk istirahat sebentar dan mandi. Selesai istirahat rombongan kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya untuk makan malam terlebih dahulu di salah satu restoran Cirebon. 

Seluruh mahasiswa sangat menikmati santap malam di restoran tersebut. Perjalan hari kedua pun selesai semua rombongan kembali ke hotel untuk istirahat memulihkan tenaga dan melanjutkan perjalan esok hari yang harus bangun jam 3 pagi.

Dihari ketiga seluruh mahasiswa diharuskan bangun jam 3 pagi untuk mencari foto sunrise di pantai kejawanan. Disini seluruh mahasiswa di uji untuk mencari foto terbaik sunrise yang ada di pantai kejawanan yang dikenal sangat indah pemandangan sunrise dan pantai nya. Sekitar dua jam seluruh mahasisa mencari gambar dipantai ini.

dokpri
dokpri
Setelah puas memotret sunrise di pantai kejawanan rombongan kembali ke hotel untuk makan pagi dan mandi. Perjalanan dilanjutkan menuju Kuningan tepatnya ke situs purbakala cipari. 

Situs purbakala yang terletak di kabupaten kuningan ini merupakan situs peninggalan zaman megalitik. Situs purbakala cipari terbagi menjadi 2 bagian, yaitu museum dan monumen di bagian luar. 

Di bagian luar terdapat dua kuburan baru, yang berbentuk trapesium. Pada dibagian dalam museum terdapat benda-benda hasil temuan yang terpajang rapih, ada kapak batu, gelang batu, kapak perunggu dan gerabah yang masih terawatt dengan baik. Disitus ini juga pengunjung merasakan suasanan yang sangat sejuk membuat pengunjung menjadi nyaman dan senang.

Belum puas jalan-jalan di kuningan, selanjutnya rombongan pergi menuju gedung perjanjian linggarjati. Letak gedung ini berada di bagian timur kota kuningan. Gedung tua bergaya kolonial belanda ini sebelumnya sempat menjadi markas tentara pada masa kolonial, sempat menjadi sekolah dasar dan pernah menjadi hotel sebelum seperti sekarang menjadi museum. 

Ditempat ini mahasiswa akan mendapatkan foto-foto yang bagus, banyak sejarah dan arsitektur gedung ini yang bagus. Puas mencari foto di gedung ini mahasiswa di ajak makan siang di rumah makan kelapa manis. Makanan di tempat ini luar biasa enak nya sampai ada mahasiswa makan dua porsi alias nambah.

Dirasa sudah cukup makan siangnya ,Tak lengkap rasa nya jika berkunjung ke kota ini jika tidak membeli oleh-oleh khas kota Cirebon, Seluruh rombongan diajak ketempat oleh-oleh khas kota Cirebon untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing, khususnya untuk keluarga dirumah. Sudah puas membeli oleh-oleh mahasiswa diajak makan lagi sebelum menonton tari topeng. 

Ditempat makan ini, dosen juga mengumumkan para pemenangan lomba foto menggunakan handphone yang diadakan oleh pihak kampus. Ada 3 orang pemenang yang terpilih selain itu dosen juga memberikan kuis untuk mahasiswa, yang bisa menjawab akan mendapat hadiah menarik. Puas dengan acara yang diadakan oleh dosen, selanjutnya mahsiswa diajak menyaksikan pertunjukan tari topeng. Disini lah mahasiswa di uji dalam mengambil foto. 

Mahasiswa di wajibkan mengambil gambar sebagus mungkin tari topeng tersebut. Pasalnya, Sulit sekali mengambil foto di saat orang menari dan pencahayaan yang kurang, Kreatifitas mahasiswa di uji pada saat tersebut.

dokpri
dokpri
Hari terakhir, Mahasiswa mulai mengemas barang bawaan sebelum cek out dari hotel, sebelum pulang pagi-pagi mahasiswa mencari gambar di area car free day yang diadakan setiap hari minggu ini. Banyak momen bagus di area car free day tersebut, mulai dari orang-orang yang berolahraga sampai tukang pedagang dadakan yang ada di sekitaran car free day tersebut. 

Pukul 08.00 seluruh mahasiswa check out dari hotel dan memasukan semua barang bawaan ke dalam bus dan menuju Gua Sunyaragi. Gua ini berbentuk seperti candi yang terletak di kelurahan sunyaragi, kesambi, kota Cirebon. Luas cagar budaya ini sekitar 15 hektare yang dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian pesanggrahan dan bangunan yang berbentuk gunung-gunung yang dilengkapi terowongan membuat mahasiswa mendapat banyak gambar-gambar yang indah di tempat ini. 

Sebelum kembali ke Jakarta, mahasiswa di ajak untuk menyantap makanan paling khas di kota ini yaitu empal gentong. Makanan ini mirip dengan gulai dan dimasak dengan kayu bakar pohon manga di dalam gentong. 

Isi dari makanan ini yaitu usus, babat dan daging sapi. Setelah kenyang makan empal gentong rombongan pergi ke stasiun Cirebon untuk kembali ke Jakarta.

Ini lah sedikit cerita tentang perjalanan HUNTING ATVI 2018 di Cirebon dan kuningan, sebenarnya masih banyak warisan budaya dari kota ini yang bisa di kunjungi dikenal dan tidak kalah dengan kota-kota wisata lainnya. Terima kasih, wassalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun