Mohon tunggu...
Muhamad Fauzi
Muhamad Fauzi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Etika dan Tips Aman Berinternet

27 November 2016   12:59 Diperbarui: 27 November 2016   16:46 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa kasus tulisan di Internet yang "dimejahujaukan" cukup membuat sebagian para penggunanya cenderung berhati-hati bahkan takut dalam Menulis apalagi berkomentar.
Sebenarnya ada beberapa cara menulis yang lebih efektif dan meredam permusuhan namun tetap menjunjung tinggi kreativitas dan kebebasan berpendapat.
Mungkin tips di bawah ini bisa anda lakukan:

1. Selalu bermaksud baik/positif.
Maksud yang baik tentu saja harus disertai dengan gaya menulis yang positif. Bahasa yang positif dan tidak mengandung permusuhan tentu saja akan membuat pihak-pihak yang kebetulan membacanya akan tetap merasa nyaman namun tetap waspada dan memikirkan maksud anda.

2. Sembunyikan identitas pihak yang kita kritik.
Misalnya anda akan mengkritik sebuah perguruan tinggi negeri karena biasa masuknya sangat mencekik leher. Mungkin yang sebaiknya anda sampaikan adalah semangat dalam memilih pendidikan yang pas dan sebanding dengan biaya yang anda keluarkan daripada membabi buta menyebutka bahwa PTN A atau B sangat tidak wajar dalam memungut biaya pendidikan.
Ide anda tetap terjafa dan di sisi sebaliknya, para pembaca postingan anda pun masih tetap menangkap visi tulisan anda, bahwa mereka wajib bijak memilih PTN yang tepat dan bonafid

3. Sebutkan sumber informasi selengkap-lengkapnya.
Menyebut sumber merupakan bukti yang mutlak jika para penerima pesan menginginkan kredibilitas postingan atau pendapat kita. Ini biasanya muncul ketika anda ingin mengomentari sebuah kasus yang sudah jadi rahasia umum atau menyebutka kritikan tajam lewat postingan.
Sebaiknya anda mencari bukti dan informasi yang terkait dengan hal tersebut, jangan asalcopy-paste. Pastikan bukti yang anda ajukan bisa dipercaya dan lebih dari satu. Jangan sampai apa yang anda sebut hanya sebuah pendapat pribadi yang asal emosi saja nanti malah dituduh memfitnah. Selalu berpikir dari banyak sisi akan selalu membuat anda lebih objektif menilai segala sesuatu.

4. Sampaikan pujian
Jangan semata-mata mengumumkan adanya kesalahan orang, lembaga atau puhak-pihak tertentu. Tak ada gading yang tak retak. Yang wajib kita junjung tinggi adalah selalu berpikir positif terhadap orang atau pihak-pihak tertentu.

5. Nyatakan maksud baik dari setiap kritikan yang anda lontarkan.
Setiap kritikan yang baik seharusnya bisa direspon sejalan dengan tujuan kritikan. Jika itu tidak sampai berarti kritikan anda masih kurang bisa mengenai sasaran. Tentu saja anda ingin kritikan yang anda buat ditanggapi bukan?
Maka pakailah bahasa yang tidak menyudutkan namun tetap memberikan harapan kepada orang atau pihak yang kita kritik masih bisa memperbaiki suatu kesalahan yang terlanjur dibuat. Lebih baik membawa perdamaian dengan menulis "Tentu dia akan lebih manis jika memakai baju yang matching!" daripada "bajunya kok nabrak gitu sih?"

6. Perbanyaklah kata "kita"
"Kita" mengesankan posisi yang sepihak dari dua kubu yang berbeda. Sedangkan "dia" atau "mereka" menumbuhkan kesan berhadapa.

Demikian semoga bermanfaat dan membuat kita lebih arif dan bijaksana dalam menggunakan Internet atau media informasi.

Sumber:  buku UU informasi dan tansaksi elektronik no 11 tahun 2008: Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun