Mohon tunggu...
Muhamad Baiul Hak
Muhamad Baiul Hak Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mataram

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menanjak Kehangatan Rinjani

9 Agustus 2016   18:20 Diperbarui: 9 Agustus 2016   18:31 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehangatan Rinjani

Tidak terasa sudah 9 jam lebih kami berjalan dan akhirnya kami tiba. Sebuah pemandangan yang mengobati rasa letih, perjuangan dan pengorbanan terbayar sudah dengan keindahan alam Gunung Rinjani. Sungguh Allah Maha Kuasa atas apa yang ada di bumi dan di langit. Sejatinya gunung yang menyandang status sebagai tempat yang tinggi akan memiliki suhu yang dingin, itu terbantahkan. Kandungan lahar dari anak gunung Rinjani menyebabkan mata air sekitar danau Segara Anak menjadi hangat. Sebuah kesempurnaan alam yang selalu memberikan kesimbangan

Danau segara anak menjadi tempat favorit bagi pemancing, mulai dari pemancing pemula hingga professional. Hangatnya air dasar danau menjadikan kembangbiak ikan di segara anak sangat pesat. Jumlah ikan di danau segara anak sangat melimpah. Sebuah mangsa sedap bagi pemancing.

***

Pendakian Gunung Rinjani memberikan banyak pelajaran. Pendakian yang panjang dan melelahkan, dihadiahi dengan kesempurnaan pemandangan dan panorama danau yang begitu indah merupakan analogi sempurna tentang sebuah kesuksesan. Seseorang yang ingin sukses, maka harus sanggup dan siap mengahadapi jalan yang panjang dan penuh dengan tantangan. Kehangatan alam rinjani memberikan kita pelajaran bahwa, antara dunia dan akhirat harus diseimbangkan untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki.

NB. Jangan lupa bawa Pancing jika ingin emndaki Rinjani.

#Pengalaman pribadi ketika pendakian Rinjani tahun 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun