Model ini menekankan pentingnya partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, pemerintah, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil, dalam proses perencanaan pembangunan. Musrenbang adalah contoh dari pendekatan ini.
Kelebihan: Proses yang inklusif dan demokratis, menghasilkan rencana yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Kekurangan: Membutuhkan waktu dan sumber daya yang lebih banyak, bisa terjadi konflik kepentingan.
4. Model Stratejik
Model perencanaan stratejik fokus pada pencapaian visi jangka panjang dan tujuan strategis. Proses ini biasanya melibatkan analisis lingkungan (internal dan eksternal), penetapan visi dan misi, serta penyusunan rencana aksi untuk mencapai tujuan.
Kelebihan: Berorientasi pada hasil jangka panjang, memungkinkan adaptasi terhadap perubahan lingkungan.
Kekurangan: Memerlukan analisis mendalam dan data yang akurat, implementasi bisa kompleks.
5. Model Inkremental
Dalam model ini, perencanaan dilakukan secara bertahap dengan fokus pada perubahan kecil atau inkremental daripada perubahan besar. Keputusan diambil berdasarkan pengalaman dan evaluasi dari implementasi sebelumnya.
Kelebihan: Fleksibilitas tinggi, memungkinkan penyesuaian berdasarkan umpan balik.
Kekurangan: Perubahan bisa lambat, mungkin tidak cukup untuk mengatasi masalah besar.