Model perencanaan pembangunan merujuk pada kerangka kerja atau pendekatan yang digunakan untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi program pembangunan. Terdapat beberapa model yang umum digunakan, masing-masing dengan karakteristik dan pendekatannya sendiri. Berikut adalah beberapa model perencanaan pembangunan yang populer
1. Model Top-Down
Dalam model ini, perencanaan pembangunan dimulai dari tingkat atas, yakni pemerintah pusat atau otoritas yang lebih tinggi, kemudian diimplementasikan ke tingkat bawah. Keputusan dan kebijakan dibuat oleh pemerintah pusat dan disampaikan ke pemerintah daerah untuk dilaksanakan.
Kelebihan: Konsistensi dan keselarasan kebijakan di seluruh wilayah, kontrol dan koordinasi yang lebih mudah.
Kekurangan: Kurangnya partisipasi masyarakat lokal, kebutuhan spesifik daerah mungkin terabaikan.
2. Model Bottom-Up
Berbeda dengan model top-down, model bottom-up melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan lokal dalam proses perencanaan. Ide dan usulan datang dari tingkat bawah (desa/kelurahan) dan naik ke tingkat atas (pemerintah pusat).
Kelebihan: Partisipasi dan pemberdayaan masyarakat lebih tinggi, kebutuhan dan prioritas lokal lebih diperhatikan.
Kekurangan: Koordinasi yang lebih kompleks, bisa terjadi ketidakkonsistenan antar daerah.
3. Model Partisipatif