Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Peta administrasi merupakan data teknis yang sangat diperlukan dalam suatu kelurahan/desa untuk mengetahui letak dan batas suatu wilayah. Peta administrasi juga memuat sarana seperti jalan, aliran sungai, area pesawahan, dan lain-lain.
Mahasiswa Universitas Brawijaya yang tengah mengikuti program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) di Desa Banjarsari, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar yang dilaksanakan dari 01/07/24 s.d 01/08/24, mereka melihat adanya potensi digital dalam peta administrasi desa. Titan Tri Rheza, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, memiliki pandangan agar peta administrasi di Desa Banjarsari dapat terealisasikan. Kepala Desa Banjarsari, Bambang Sutedjo, menyambut baik adanya ide tersebut.
Dalam pembuatan peta administrasi tersebut memerlukan beberapa tahap. Tahap yang paling awal ialah melakukan koordinasi dengan perangkan desa sendiri. Pak Dian, selaku Ketua Urusan Perencanaan Desa Banjarsari menyampaikan bahwa memang belum terdapat peta administrasi di Desa Banjarsari. Tahapan berikutnya adalah penandaan lokasi, penggambaran, dan layouting dilakukan dengan cara manual melalui beberapa software. Software yang digunakan diantaranya ada Google Earth Pro dan ArcMap vl.10.8.
Dalam proses pembuatannya, Titan bersama kelompok 55 MMD UB melakukan survei terkait lokasi-lokasi yang diperlukan dalam salah satu indikator dalam peta nantinya. Setelah melalui proses pengolahan data, tahap selanjutnya adalah melakukan diskusi dan validasi peta administrasi tersebut kepada Pak Dian. Kepala Desa, Pak Dian, dan perangkat desa lainnya pun ikut andil dalam mamastikan akurasi dan relevansi peta yang sudah dibuat.
Standar dalam pembuatan peta ini mengacu pada Badan Informasi Geospasial Nomor 3 Tahun 2016 terkait spesifikasi teknis penyajian peta desa. Tahap berikutnya adalah setelah draft peta administrasi tersebut telah disetujui, peta dicetak dalam bentuk banner berukuran 2x1,5 m dan dipasang di depan Kantor Desa Banjarsari. Titan Tri Rheza mengatakan, pemasangan banner itu adalah langkah konkret untuk memperkenalkan hasil kerja mereka kepada masyarakat. Hal tersebut juga dapat dijadikan kenang-kenangan bahwa kelompok 55 MMD UB memiliki kerja yang nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H