Mohon tunggu...
Muhamad Aban
Muhamad Aban Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Muhamad Aban adalah seorang mahasiswa di Universitas Pancasila, hobi saya bermain musik, saya juga memiliki kepribadian yang lucu, dan senang bergaul. Saya juga gemar mengikuti topik konten masa kini dan menyajikannya dengan cara yang menarik serta menghibur.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Bung Towel Sindir Shin Tae-yong di Instagram Meski Sudah Dipecat

21 Januari 2025   22:30 Diperbarui: 21 Januari 2025   21:30 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengamat sepak bola Indonesia, Tommy Welly atau yang lebih dikenal dengan Bung Towel, kembali menjadi sorotan setelah melontarkan sindiran pedas kepada mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), melalui Instagram. Meskipun STY telah resmi dipecat oleh PSSI pada 6 Januari 2025, Bung Towel tetap aktif mengkritik dan menyindirnya di media sosial. Salah satu unggahannya yang viral menunjukkan Bung Towel mengomentari video STY dengan kalimat "Memang cocoknya jualan" yang langsung memicu reaksi keras dari warganet dan Jeong Seok-seo (Jeje), penerjemah sekaligus orang dekat STY. Peristiwa ini pun semakin memperkeruh perdebatan di kalangan pecinta sepak bola Indonesia.

Sindiran Pedas Bung Towel di Instagram

Bung Towel diketahui mengunggah video yang menampilkan STY sedang mempromosikan sebuah restoran di Instagram Story miliknya. Dalam unggahan tersebut, ia menulis keterangan "Memang cocoknya jualan" disertai dengan emoji tertawa. Unggahan ini dengan cepat menyebar dan menuai beragam reaksi dari pengikutnya. Banyak yang merasa sindiran tersebut sudah tidak relevan, mengingat STY sudah tidak lagi menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia. Banyak yang beranggapan bahwa meskipun STY sering mendapat kritik selama masa jabatannya, ia tetap layak dihormati atas kontribusinya terhadap perkembangan sepak bola Indonesia.

Reaksi Jeong Seok-seo dan Warganet

https://images.app.goo.gl/KQLUiZD5U4vjSEWX9
https://images.app.goo.gl/KQLUiZD5U4vjSEWX9

Sindiran Bung Towel tidak hanya menuai kecaman dari warganet, tetapi juga dari Jeong Seok-seo, yang merupakan penerjemah dan salah satu orang terdekat STY. Jeje membalas unggahan Bung Towel lewat Instagram Story miliknya dengan mengatakan, "Saya tidak balas Anda bukan karena saya tidak punya mulut atau di posisi tidak benar. Saya hanya ingin Anda jaga etika." Ia menegaskan bahwa meskipun STY telah dipecat, sikap saling menghormati dan menjaga etika dalam berkomunikasi tetap harus diutamakan.

Banyak warganet yang mendukung Jeje dan mengkritik Bung Towel karena dinilai telah melampaui batas. Mereka merasa sindiran tersebut tidak konstruktif dan bersifat personal, lebih kepada menyerang individu daripada memberikan kritik yang membangun. Banyak yang berharap agar setiap kritik yang disampaikan lebih fokus pada kinerja profesional, bukan menghina secara pribadi.

Perbedaan Pandangan Tentang Kinerja STY

Di sisi lain, perdebatan mengenai kinerja Shin Tae-yong selama memimpin Timnas Indonesia masih terus berlanjut. Selama masa kepemimpinannya, STY berhasil membawa perubahan positif pada permainan tim, meskipun hasilnya tidak selalu memuaskan banyak pihak. Bung Towel adalah salah satu pengamat yang sejak awal mengkritik keputusan-keputusan STY, terutama dalam hal strategi permainan dan pemilihan pemain.

Namun, ada pula pendapat yang menganggap bahwa meskipun ada kritik terhadap metode pelatihannya, STY tetap memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Keputusan untuk memecatnya tentunya tidak disetujui oleh semua orang, dan polemik ini menunjukkan betapa berbedanya pandangan masyarakat tentang kontribusi yang dia berikan.

Kritik yang Sehat atau Serangan Pribadi?

Sebagai pengamat, Bung Towel tentu memiliki hak untuk memberikan kritik, namun seharusnya kritik tersebut tetap dalam koridor yang membangun. Dalam dunia olahraga, kritik memang penting, tetapi penting juga untuk menjaga profesionalisme dalam penyampaian opini. Dalam kasus ini, banyak yang menilai bahwa Bung Towel telah melampaui batas dan menyerang pribadi STY, bukan lagi memberikan evaluasi terhadap kinerjanya sebagai pelatih.

Kasus ini mengingatkan kita bahwa di era media sosial, semua orang, terutama publik figur, harus lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapatnya. Kritik yang membangun sangat diperlukan, namun harus tetap disertai dengan rasa hormat dan etika.

Polemik antara Bung Towel dan Shin Tae-yong ini mencerminkan betapa besar perhatian yang diberikan oleh publik terhadap dunia sepak bola Indonesia. Meskipun perbedaan pendapat dan kritik itu sah, penting untuk menjaga cara penyampaiannya agar tetap menghargai sesama. Semoga dari perdebatan ini bisa dipetik pembelajaran berharga mengenai pentingnya berkomunikasi dengan bijak dan menghormati perbedaan pandangan. Dalam dunia sepak bola, seperti juga dalam kehidupan, kritik yang sehat dan dukungan yang konstruktif adalah kunci untuk kemajuan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun