Penciptaan budaya positif di sekolah bukanlah tugas yang sederhana, tetapi merupakan proses yang memerlukan pendekatan strategis dan mendalam. Dengan mengintegrasikan konsep-konsep inti seperti disiplin positif, motivasi perilaku manusia, posisi kontrol restitusi, keyakinan sekolah/kepemimpinan kelas, dan segitiga restitusi dengan nilai-nilai dan peran Guru Penggerak serta Filosofi Ki Hajar Dewantara, guru dapat membangun lingkungan yang mendukung perkembangan siswa secara holistik.
Visi dan prakarsa perubahan dari Guru Penggerak memberikan panduan praktis dalam menerapkan strategi-strategi ini, memastikan bahwa setiap aspek dari budaya positif dijalankan dengan konsisten dan berkelanjutan. Hasilnya adalah sekolah yang tidak hanya menjadi tempat belajar tetapi juga tempat di mana karakter siswa dibentuk, di mana mereka belajar untuk bertanggung jawab, berempati, dan menjadi agen perubahan positif bagi komunitas mereka.
Dengan pendekatan ini, budaya positif yang diciptakan akan memiliki dampak jangka panjang, tidak hanya bagi siswa selama mereka di sekolah tetapi juga bagi masyarakat luas saat mereka membawa nilai-nilai ini ke dalam kehidupan mereka di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H