Berikutnya, jika hormat bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan dianggap sebagai simbol nasionalisme, kecintaan kita kepada bangsa dan negara, bisa jadi memang benar. Namun tentu sikap nasionalisme tidak sesederhana dengan hormat bendera dan menyanyikan lagu Indonesia raya.Â
Karena akan sangat "kering" nasionalisme kita, jika diukur secara simbolis. Bayangkan, berapa kali kita hormat bendera? Apalagi pada saat pandemi seperti ini. Paling kita hormat bendera pada saat upacara bendera.Â
Jikalau ada yang tiba-tiba keluar rumah kemudian berhenti, mengambil sikap tegak menghormat bendera, kok rasanya jarang. Jikalau ada, mungkin saja dalam rangka pembuatan konten youtube. Hee. Apalagi menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Coba diingat, kapan terakhir kali kita menyanyikan lagu "suci" tersebut? Lebih hafal mana anak-anak kita, lagu Indonesia Raya atau Mars Partai politik yang sering tayang di TV?
Nasionalisme kita sebagai warga negara tentu saja lebih luas. Meskipun hormat bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan secara simbol juga penting. Nasionalisme adalah sikap dan perilaku, yang jika ditafsirkan dan dipahami, tentu saja akan sangat luas dan tidak terbatas.Â
Kita lahir, besar, menghirup udara, mencari penghidupan dan kehidupan di tanah air udara, bumi Indonesia ini, sudah selayaknya kita mencintai bumi pertiwa dan bangsa yang berdiri di atasnya.Â
Kita setiap Agustus memperingati kemerdekaan, setidaknya merupakan momentum untuk mengingat kelahiran negara tercinta kita secara kolektif, meskipun tidak berarti selama 11 bulan lainnya kita melupakannya.
Besok, ketika memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus, tentu banyak yang dilakukan secara online, mengingat kondisi pandemi.Â
Beberapa instansi mensyaratkan keikut-sertaan upacara bendera peringatan Proklamasi kemerdekaan melalui televisi atau online, termasuk pada saat pengibaran sang saka merah putih.Â
Ketika kita hormat bendera Merah putih di layar TV, itu tentu bukan berarti menghormat pada TV layar datar yang mahal di hadapan kita. Meskipun secara fisik dan riil kita memang "menghormat" pada TV.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H