Mohon tunggu...
Muhamad Mustaqim
Muhamad Mustaqim Mohon Tunggu... Dosen - Peminat kajian sosial, politik, agama

Dosen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Islam yang Ramah, Bukan Islam yang Marah

14 Mei 2018   10:13 Diperbarui: 14 Mei 2018   10:28 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam dengan kearifannya mengajarkan akan nilai-nilai kebijakan dan kemuliaan dalam berinteraksi dengan orang lain. Cara mengajak atau berdakwah dalam Islam sudah sedemikian rupa diperingatkan oleh Allah dalam surat al-nahl ayat 125 yang artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik...".  

Ayat ini mengisyaratkan bahwa cara berdakwah harus senantiasa dengan bijaksana dan nasehat yang baik. Jikapun kemudian kita harus berdebat, maka cara berdebatpun harus dengan yang baik pula. Kekerasan hanya akan membuat orang lain lari dari kita, bukan sebaliknya. Bukankah hanya dengan sifat dan sikap lemah lembut, orang-orang kafir bisa bersimpati kepada Rosul dan akhirnya masuk Islam?

 Agama Islam adalah agama yang toleran, mudah dan murah. Karena itu, kita sebagai ummat Islam harus mampu mengejawantahkan nilai Islam dengan toleran dan bijak pula. Rosulullah memesan kepada kita untuk "Gembirakanlah jangan menakut-akuti, permudahlah jangan mempersulit". Itu artinya tidak perlu ada kekerasan dalam mengamalkan ajaran Islam. Memang benar, dalam Islam ada konsep jihad dengan perang, namun itu adalah tingkatan yang rendah dan kecil. Mari kita berjihad akbar, dengan menjaga nafsu kita untuk tidak melakukan kekerasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun