Mohon tunggu...
Muhamad Basri
Muhamad Basri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ngapunten Mak-Pak, Anakmu Gak Lulus-lulus

31 Oktober 2018   07:15 Diperbarui: 1 November 2018   10:05 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin hanya ada satu pamrih mereka, menuntut kepada anak-anaknya untuk memiliki kehidupan yang lebih baik daripada mereka, memiliki pendidikan yang lebih baik daripada mereka, dan yang pasti tidak ingin melihat anak-anaknya tidak bisa tersenyum.

Singkat cerita, tidak terasa batas waktu yang telah diberikan oleh kampus  selama empat tahun melalui beasiswa untuk saya sudah dalam titik nadir yang artinya saya harus segera menyelesaikannya. 

Sepanjang waktu itu, perekonomian keluarga sudah banyak terbantu oleh kebijakan pak SBY pada waktu itu yang memberikan bantuan biaya pendidikan untuk anak negeri yang memilki potensi namun terbentur oleh kondisi perekonomian yang kurang baik semacam anak petani yang penghasilannya tidak menentu. 

Jadi orang tua dirumah sudah sedikit berkurang untuk berpikir ekstra untuk membiayai kuliah saya, mereka hanya tinggal memikirkan biaya makan dan keperluan lainnya seperti membeli buku. 

Sebenarnya diksi hanya tinggal tetap tidak pantas diucapkan, sebab terkesan mempekerjakan atau memaksakan kehendak kepada mereka untuk mencukupi kebutuhan saya, tapi begitulah realitasnya.

Wajah mereka yang ayu dan tampan sudah keriput termakan usia, banting tulang bekerja untuk mengirimkan anakmu ini lembaran kertas rupiah. 

Engakau takut kalau anakmu yang berada jauh diperantauan kelaparan, engkau takut anakmu disana tidak bisa membeli buku pelajaran, dan takut-takut yang lainnya. 

Tenanglah bu-pak. Jangan khatir, saya disini baik-baik saja bersama dengan doa-doa yang engaku panjatkan setiap waktu.

Sudah tidak ada lagi waktu untuk saya bermalas-malasan diatas kasur. Akan saya tuntaskan pergumulan ini, pergumulan dengan ilmu pengetahuan, dan pergumulan dengan aktivitas organisasi. 

Tidak ingin lagi saya membebani mereka dengan berlama-lama dikampus. Malu rasanya ketika saya mengingat perjalanan hidup ini karena selalu membabani mereka. 

Membebani dalam segala hal, bahkan sampai urusan akhirat pun membebani mereka dengan doa-doa yang mereka panjatkan untuk saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun