Mohon tunggu...
Muhamad Basri
Muhamad Basri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrasi Nasi

2 Oktober 2018   07:00 Diperbarui: 2 Oktober 2018   07:12 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demokrasi nasi adalah sebuah judul lagu yang diciptakan dan dipopulerkan oleh musisi legendaris negeri ini. Iwan Fals namanya, siapa sih yang gak tau iwan fals, sini gua kasih tau. Bukan hanya judul dan bait lagunya yang unik dan khas, cara dia membawakannya pun khas. Iya khas penyanyi jalanan, yaah lebih populer disebut  pengamen. Hehe

Gw bilang dia adalah seorang demonstran yang hakiki. Loh kok bisa gitu. Penguasa mana yang tak geram dengan lagu-lagu yang dibawakannya. Ia mengkritik para pejabat negara yang duduk manis ditemani secangkir kopi panas didepan televisi dengan camilan. Kritik sosial menjadi gagasan utama setiap bait lagu  yang ia ciptakan, mulai dari presiden, DPR dan teman-temen sejawat habis ia lahap. Aktivis jalanan kaum buruh tampaknya juga pantas ia sandang lantaran tidak sedikit pula lagu yang ciptakan dan dipersembahkan kepada buruh. Tapi gw gak akan bahas soal iwan fals, tapi gua mau bahas lagunya om iwan fals yang berjudul demokrasi nasi bait per bait yang substansinya kritik sosial.

Ok, gua akan kasih sedikit uraian tentang apa itu demokrasi. Demokrasi secara umum dan sederhana dapat kita pahami sebagai sebuah sistem pemerintahan dari rakyat untuk rakyat dan oleh rakyat. Pengertian itu gua dapat sewaktu duduk dibangku sekolah dasar kelas 6. Kalo kalian kapan? Kalo lo mau pengertian demokrasi yang antimainstream, ok gua beri. Demokrasi berasal dari dua kata yaitu demos dan krator. Demos yang berarti rakyat dan krator yang berarti pemerintahan. Dari dua konsep tersebut kita dapat membuat sebuah definisi tentang demokrasi yaitu sistem pemerintahan rakyat. Sudahkah cukup mengerti apa itu demokrasi. Apa, belum, Ok. Gua kasih lagi nih.

Kalo yang ini dari sebuah kitab kebanggaan bangsa Indonesia, yaa Kamus Besar Bahasa Indonesia atau disingkat KBBI. KBBI memberikan defini demokrasi sebagaiistilah politik yang artinya pemerintahan rakyat. lebih jauh lagi dijelaskan dalam sebuah negara yang demokrasi, kekuasaan tertinggi ada ditangan rakyat dan pemerintahan dijalanan langsung oleh wakil-wakil yang dipilih oleh rakyat dalam sebuah oemilihan umum. Sebenarnya arti ini tidak jauh berbeda dengan yang dijelaskan sebelumnya, malah kalo menurut gua sama deh. Hehe. ok kita lanjut.

Sudah panjang lebar dijelaskan pada paragraf sebeumnya tentang apa itu demokrasi. Sekarang kita masuk pada bab pembahasan. Yaelah kayak skripsi aja bos. (maklum mahasiswa tingkat akhir). Demokrasi nasi adalah sebuah ungkapan yang dipakai iwan fals untuk menggambarkan betapa ironinya negeri demokrasi Indonesia raya tercinta ini. Betapa tidak, ketimpangan atas penegakan hukum yang terjadi dinegeri ini sudah berlangsung sejak lama, dari masa orde baru sampai hari ini.

Demokrasi mengandung nilai-nilai filosofis tentang kesetaraan dan kesamaan hak antar warga negara. di negara demokrasi sudah semestinya yang salah dinyatakan salah dan yang benar dinytakan benar, namun faktanya tidak demikian. Cukup menarik lagu kepunyaan om fals ini. hehe (maklum, gua ngefans sejak SMA).

Ini dia bait pertama pada lagu demokrasi nasi (dibaca sambil nyanyi yaa),

"Ada lagi sebuah perkara

Tentang nyawa manusia

Kisah ini memang sudah lama

Tapi benar terjadi"

Pada bait pertama ini belum menggambarkan peristiwa apa yang sebenarnya ingin disampaikan. Jangankan menggambarkan, memberikan sketsapun belum. Hehehe. Kita lanjut bait kedua. Cekidot.

"Anak seorang menteri

Membuat onar lagi

Menembak sampai mati

Kok nggak ada sangsi?"

Nah, baru pada bait ini sudah mulai sedikit terlihat apa yang ingin disapaikan oleh om iwan bagaikan meneropong hilal pertandan datangnya bulan suci ramadhan yang memberikan harapan baru dan dibukanya pintu taubat selebar-lebarnya. Yak elah malah dakwah. Anak seorang menteri yang menembak mati anak orang entah apa penyebabnya gua juga nggak tau. Kalo menurut gua kejadian ini terjadi di era orba. Sebab era itu lagi bringas-bringasnya rezim ordebaru. Entah menteri siapa yang dimaksud sama om iwan. Yang pasti menteri juga dikelompokan kedalam keranjang penguasa. Dalam bait selanjutnya yang pada intinya 'bukankah hal tersebut tidak sesuai dengan undang-undang yang berlaku dinegara demokrasi yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai kesetaraan dan hak yang sama.' sungguh ketidakadilan yang jelas kentara.

"Lain lagi dengan orang biasa

Bila mereka curiga

Langsung masuk penjara

Tanpa bukti nyata"

Betapa ironinya penegakan hukum dinegeri ini. Hukum yang tumpul keatas, namun tajam kebawah. Dimanakah kau berada duhai justicia sang dewi keadilan. Apakah hari ini penutup matamu sudah koyak dan mulai tampak warna-warni darinya. Apakah neracamu sudah mulai boleh diisi dengan nominal dan bukan lagi kebenaran. Oh dewi. Ada apa denganmu.

"Undang-undang tampaknya sedang sakit

Tuan tolong panggilkan dokter ahli

Untuk indonesia yang bisa hidupnya

Mungkin terkena wabah kolera atau selesma"

Yaaa memang tampaknya negeri sedang sakit. Sakit yang kunjung sembuh. Atau barangkali sudah akut sehingga sudah tidak ada lagi harapan untuk sembuh. Hari ini pun masih saja sakit. Anak sang mantan meteri yang rambutnya pirangan semua menabrak pengandara hingga tewas dan divonis tidak bersalah. Tujuh orang nenek dan kakek yang divonis bersalah hanya karena ia masih ingin melihat matahari pagi di esok hari yang cerah. Entahlah. Nampaknya memang benar Demokrasi Nasi. Wassalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun