Juventus harus kembali menelan pil pahit setelah kembali gagal lolos ke fase gugur Liga Champions Eropa musim 2022/2023. Pada musim ini, Si Nyoya Tua hanya berhasil mengumpulkan 3 poin pada fase grup.
Kegagalan Juventus di Liga Champions selalu dikaitkan dengan mantan pemain AC Milan, dia adalah Sulley Muntari. "Kutukan Muntari" akan selalu ramai terdengar pada saat klub asal Turin itu gagal di kancah Eropa.
Konon, Juventus tidak akan menjuarai Liga Champions jika masih belum juga mengakui gol muntari sepuluh taun silam.
Kisah "Kutukan Muntari" tetuya sudah tidak asing lagi bagi pecinta sepak bola. Namun, apakah benar mantan pemain AC Milan tersebut melontarkan pernyataan seperti itu?
Cerita "Kutukan Muntari" bermula ketika pertadingan AC Milan bertanding melawan Juventus pada lanjtan Serie A giornata 25 musim 2011/2012. Laga tersebut berkahir dengan skor 1-1.
AC Milan sebenarnya berhasil unggul terlebih dahulu melalui gol Antonio Nocerino pada menit ke 14.
Sepuluh menit kemudian Rossoneri seharusnya berhasil menggandakan kedudukan melalui gol sundulan Sulley Muntari. Akan tetapi, sanagat disayangkan gol tersebut dianulir oleh wasit.
Insiden gol Muntari tersebut menjadi kontroversi pada malam itu. Sebab, bola yang disundul oleh pemain berkebangsaan Ghana tersebut sudah berhasil melewati garis gawang.
Hal tersebut juga menjadi insiden pahit bagi AC Milan dan para Supporternya. Impian AC Milan untuk meraih scudetto harus terkubur sia-sia setelah gol muntari dianulir.
Menjelang menit akhir, Si Nyonya Tua berhasil menyamakakn kedudukan, hal tersebut pula lah yang mengantarkan Juventus meraih scudetto dan AC Milan pun terpaksa harus berada di posisi ke-2.
Seusai laga, Muntari mengatakan bahwa Buffon mengetahui gol tersebut dan bola pun sudah melewati garis gawang.
"Dia melihat bahwa bola jwlas melewati (garis). Saya tidak punya idola dalam sepak bola. Namun, Â saya pikir Buffon adalah seorang juara keadilan," ujar Muntari kepada Tuttosport, dikutip dari Goal.
Jadi, tidak ada pernyataan bahwa Muntari benar berkata "Jika gol itu tidak diakui, Juventus tidaka akan juara Liga Champions." kata tersebut hanya guyonan supporter yang belum bisa menerima insiden kekalahan iitu.
Kegagalan Juventus di Liga Champions juga bukan karena hal tersebut, kegagalan klub asal Turin mengangkat si Kuping Besar murni disebabkan karena performa buruk klub tersebut.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI