Seorang pengrajin bernama Amin berhasil menyulap sebuah limbah kain menjadi baju anak-anak yang murah meriah.
Pria asal Ciamis tersebut memilih untuk membuat baju anak yang berbahan dasar limbah kain.
Alasan ia memilih limbah kain sebagai bahan dasar baju anak adalah harganya yang sangat terjangkau.
Untuk membuat dua puluh lusin baju, Amin membutuhkan limbah kain sekiranya lima puluh kilogram limbah kain.
"Biasanya saya kan menggunakan bahan dasar dari limbah, nah dari limbah tersebut biasanya membutuhkan sekitar lima puluh kilo untuk membuat dua puluh lusin," ujar Amin.
Dalam seminggu, Amin bisa memproduksi 85 lusin baju anak.
Bermodalkan Rp12.000 hingga Rp.15.000 untuk harga per kilo limbah kainnya, omset yang berhasil diraih oleh pengrajin ini bisa mencapai lebih dari Rp 4.000.000 per bulannya.
"Untuk omset yang saya hitung bersih, kira-kira lebih sih dari 4.000.000," kata pria asal Ciamis tersebut.
Memulai usaha sejak tahun 1995, Amin sukses mempertahankan usahanya hingga sekarang. Amin meceritakan bahwa dalam mendirikan usaha ini, ia terinspirasi dari tetangga di kampung asalnya yang membawa ia ke Bandung.
Ia bercerita juga bahwa dulunya ia berangkat dari sebagai pegawai biasa.
"Awalnya dulu pada tahun 80-an saya diajak oleh tetangga saya di kampung untuk merantau ke Bandung. Di Bandung itu saya dulu membuat cuma celana anak saja, baru tahun 95 setalah saya menikah, saya memutuskan untuk mendirikan usaha ini," ucapnya.