Mohon tunggu...
muhamad sufyan
muhamad sufyan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Industri yang percaya bahwa hidup adalah pendakian tak berujung. Menyukai filsafat untuk memahami dunia, dan mendaki gunung untuk merasakan kebebasan. Menggabungkan rasio teknik dengan renungan alam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup di Masa Kini: Memilih Bahagia Sekarang, Bukan Nanti

24 November 2024   15:24 Diperbarui: 24 November 2024   15:25 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerapan: Tanyakan pada dirimu, apa yang menghalangimu untuk bahagia sekarang? Apakah itu hanya ekspektasi yang kamu buat sendiri? Jika ya, buang ekspektasi tersebut dan buat keputusan untuk menikmati apa yang ada.

5. Mindfulness: Hidup di Saat Ini

Ajaran Buddhisme tentang mindfulness atau perhatian penuh mengajarkan kita untuk hidup di saat ini. Ketika kita terlalu sibuk memikirkan masa depan, kita kehilangan keindahan dari momen yang sedang kita jalani. Kebahagiaan adalah tentang menghadirkan pikiran kita di sini dan sekarang, tanpa terjebak dalam penyesalan masa lalu atau kekhawatiran masa depan.

Penerapan: Praktikkan mindfulness. Tarik napas dalam-dalam, amati sekitarmu, dan rasakan apa yang sedang kamu alami saat ini. Fokus pada momen ini.

Kesimpulan: Kebahagiaan Adalah Pilihan

Seperti yang Jess katakan dalam postingannya, kebahagiaan adalah pilihan yang bisa kamu buat sekarang. Bukan berarti kamu berhenti bermimpi atau berusaha mencapai sesuatu di masa depan, tetapi jangan jadikan masa depan satu-satunya sumber kebahagiaanmu. Hidup adalah perjalanan, bukan tujuan.

Daripada bertanya, "Kapan aku akan bahagia?" tanyakan, "Bagaimana aku bisa bahagia sekarang?" Kamu punya pilihan: bahagia di sini, di saat ini, atau terus menunggu hingga "nanti" yang tidak pernah datang.

Jadi, apa pilihanmu? Bahagia sekarang, atau nanti?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun