Pendidikan tinggi telah lama dianggap sebagai salah satu kunci utama untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan. Namun, di Indonesia, akses terhadap pendidikan tinggi masih menjadi tantangan bagi sebagian kalangan, terutama bagi mereka yang berasal dari kelas menengah.Â
Meskipun telah ada upaya dari pemerintah melalui program-program seperti Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK), namun program ini pada umumnya hanya bisa diakses oleh masyarakat yang memiliki kartu indonesia pintar atau memiliki surat keterangan tidak mampu dari kelurahan atau kecamatan yang hanya diberikan pada kalangan masyarakat yang dianggap miskin. Bagi kalangan kelas menengah yang dipandang tidak terlalu "miskin" tidak bisa memenuhi syarat untuk mengakses dan mendapat bantuan tersebut.
Disini kita bisa melihat masalah yang dihadapi kelas menengah dalam mengakses perguruan tinggi, dimana beasiswa dan program KIPK seringkali memiliki kriteria yang ketat atau jumlah yang terbatas ditambah juga denagn ketidak mampuan kalangan kelas menengah untuk membiayai pendidikan secara penuh melihat biaya kuliah yang semakin mahal dan tidak sebanding dengan pendapatan dari sebagian besar masyarakat kelas menengah.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, konsep kuliah sambil kerja muncul sebagai solusi yang menarik. Dengan kuliah sambil bekerja, siswa dapat mengakses pendidikan tinggi sekaligus memperoleh penghasilan untuk membiayai biaya hidup dan pendidikan mereka. Ini memungkinkan mereka untuk belajar secara mandiri sambil tetap menghasilkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka dan membantu mengurangi beban finansial yang terkait dengan pendidikan tinggi. Ini membuka pintu bagi mereka yang mungkin tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan KIPK atau beasiswa, tetapi tetap memiliki hasrat untuk meningkatkan kualitas pendidikan mereka.
Walaupun dalam prosesnya, kuliah sambil kerja tidaklah mudah dan memiki berbagai kendala seperti sulitnya mendapatkan pekerjaan, karena melihat banyaknya perusahan-perusahaan yang mengecualikan mahasiswa sebagai kriteria karyawan mereka atau sistem kerja ship yang menyulitkan mahasiswa dalam mengatur jadwal untuk kuliah, atau  kesulitan membagi waktu dan kendala dalam fokus belajar. Namun kuliah sambil kerja atau kelas karyawan masih menjadi solusi yang harus dicoba dan diusahakan oleh kalangan kelas menengah, karena memiliki berbagai keuntungan.
Keuntungan Kuliah Sambil Kerja:
1. Pengembangan Keterampilan Praktis
Salah satu keuntungan utama dari kuliah sambil kerja adalah kesempatan untuk mengembangkan keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja. Mahasiswa tidak hanya belajar teori di dalam kelas, tetapi mereka juga memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh dalam lingkungan kerja nyata. Hal ini dapat membantu mereka menjadi lebih siap untuk memasuki pasar kerja setelah lulus.
2. Pengalaman Kerja
Kuliah sambil kerja juga memberikan mahasiswa pengalaman kerja yang berharga. Mereka dapat belajar tentang budaya kerja, dinamika tim, dan tuntutan profesional yang mungkin tidak mereka dapatkan di dalam kelas. Pengalaman ini dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja setelah lulus.
3. Mengurangi Beban Finansial
Salah satu alasan utama mengapa banyak mahasiswa memilih kuliah sambil kerja adalah untuk mengurangi beban finansial mereka. Dengan menghasilkan pendapatan sendiri, mereka dapat membantu membiayai biaya kuliah, buku, dan biaya hidup sehari-hari tanpa harus bergantung sepenuhnya pada bantuan keuangan atau pinjaman.
4. Pemberdayaan Ekonomi Kelas Menengah
Kuliah sambil kerja juga dapat dianggap sebagai langkah pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat kelas menengah. Dengan memiliki sumber pendapatan sendiri, mereka tidak hanya membiayai pendidikan mereka tetapi juga dapat mengambil peran aktif dalam mendukung ekonomi keluarga. Ini menciptakan efek positif yang melibatkan pertumbuhan ekonomi di tingkat rumah tangga.
5. Diversifikasi Pilihan Karir
Menggabungkan pekerjaan dengan pendidikan tinggi memberikan mahasiswa lebih banyak kesempatan untuk mengeksplorasi dan merencanakan karir mereka. Mereka dapat menguji berbagai bidang pekerjaan, mengidentifikasi minat mereka, dan membuat keputusan karir yang lebih terinformasi setelah lulus. Dengan begitu, kuliah sambil kerja dapat memainkan peran penting dalam diversifikasi pilihan karir.
6. Menyiasati Ketidakpastian Ekonomi
Dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti, memiliki gelar pendidikan tinggi adalah aset berharga. Kuliah sambil kerja memberikan perlindungan finansial dan ketahanan bagi mahasiswa, memungkinkan mereka untuk tetap bersaing di pasar kerja bahkan ketika kondisi ekonomi tidak mendukung.
7. Meningkatkan Kemandirian
Kuliah sambil kerja juga membantu mahasiswa menjadi lebih mandiri. Mereka belajar mengelola waktu mereka sendiri, mengatur jadwal kuliah dan kerja, serta menghadapi tantangan yang mungkin timbul dalam menjalankan kedua tanggung jawab tersebut secara bersamaan. Ini membantu mereka menjadi lebih matang dan mandiri secara finansial dan emosional.
Meskipun memiliki banyak keuntungan, tidak bisa dipungkiri bahwa kuliah sambil kerja juga memiliki tantangan tersendiri, terutama di Indonesia. Salah satu tantangan utamanya adalah kesulitan dalam menemukan pekerjaan yang sesuai dengan jadwal kuliah dan memberikan penghasilan yang cukup untuk membiayai kebutuhan hidup. Di samping itu, terdapat juga kendala dalam menjaga keseimbangan antara kuliah dan pekerjaan, sehingga dapat mempengaruhi kinerja akademik mahasiswa.
 Tantangan Kuliah Sambil Kerja:
1. Kesulitan Menemukan Pekerjaan yang Sesuai:
Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh mahasiswa yang kuliah sambil kerja adalah kesulitan dalam menemukan pekerjaan yang sesuai dengan jadwal kuliah mereka. Banyak pekerjaan paruh waktu yang tersedia membutuhkan waktu yang tidak cocok dengan jadwal kuliah, atau bahkan membutuhkan komitmen waktu yang lebih besar dari yang bisa mereka berikan.
2. Kesulitan Menjaga Keseimbangan:
Menjaga keseimbangan antara kuliah dan pekerjaan juga merupakan tantangan tersendiri. Mahasiswa perlu belajar bagaimana mengatur waktu mereka dengan efisien agar bisa fokus pada keduanya tanpa mengorbankan kualitas kinerja baik di sekolah maupun di tempat kerja.
3. Pengaruh Terhadap Kinerja Akademik:
Beberapa mahasiswa mungkin mengalami penurunan kinerja akademik akibat beban kerja yang tinggi atau kurangnya waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas. Ini bisa menjadi masalah serius terutama bagi mereka yang memiliki pekerjaan yang sangat memakan waktu.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, pemerintah, dan sektor swasta. Perguruan tinggi dapat membantu mahasiswa dengan menyediakan layanan karir dan magang, serta menciptakan program fleksibel yang memungkinkan mahasiswa untuk menyeimbangkan kuliah dan pekerjaan. Pemerintah juga dapat memberikan insentif bagi perusahaan untuk merekrut mahasiswa yang sedang kuliah sambil kerja, seperti pemotongan pajak atau subsidi gaji. Di samping itu, sektor swasta juga dapat berperan dengan membuka lebih banyak peluang kerja fleksibel bagi mahasiswa.
Dengan memperkuat infrastruktur pendidikan dan pasar kerja yang mendukung konsep kuliah sambil kerja, diharapkan dapat tercipta kesempatan yang lebih besar bagi semua orang untuk meraih mimpi pendidikan mereka, tanpa terbatas oleh keterbatasan finansial. Kuliah sambil kerja bukanlah solusi sempurna, tetapi merupakan langkah yang signifikan dalam meningkatkan akses pendidikan di kalangan kelas menengah Indonesia. Dengan kerja sama antara semua pihak terkait, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H