Mitos Curug Bangkong
Weekend kali ini kami berkunjung ke curug bangkong objek wisata yang terletak di Desa Kertawirama Kecamatann Nusaherang Kabupaten Kuningan. Curug Bangkong memberikan nuansa alam berupa air terjun yang sejuk dan segar.
Curug Bangkong sebenarnya sudah ada sejak tahun 1920 an berupa irigasi yang mengairi sawah sawah penduduk disekitarnya. Baru pada tahun 2004 atas inisiatip warga, dibuatlah permanen sebagai objek wisata yang mendatangkan devisa pemasukan ke kas desa.
Hal lain yang menarik tentang keberadaan destinasi wisata curug Bangkong adalah kisah tentang mistis dari curug Bangkong. Tempat ini selain indah, dan sejuk, ternyata mengandung misteri yang belum  terungkap. Curug Bangkong juga sering dijadikan tempat bersemedi, laku lampah para petapa untuk mencari berkah dan kesaktian.
Dari kisah yang dihimpun dari masyarakat sekitar, konon curug Bangkong ditemukan oleh seorang petapa tua dari Kabupaten Ciamis namanya abah Wiria. Di air terjun itu abah Wiria bertirakat sambil mengajarkan cara membuat gula aren (kawung) kepada warga sekitar curug, sehingga gula kawung tersebut dapat menjadi pencaharian masyarakat setempat.
Abah wiria yang pada saat itu mendapat panggilan lagi untuk bertirakat di sebuah gua yang terdapat dibalik air terjun. Setelah berbulan bulan abah Wiria bertirakat (bertapa) masyarakat menjadi gelisah lantaran abah Wiria belum juga hadir ketengah tengah mereka. Karena merasa kehilangan kepada tokoh yang berjasa tersebut, akhirnya  masyarakat  mencari abah wiria teresebut ke air terjun, namun abah wiria tidak ditemukan.
Yang terdengar adalah suara bangkong (katak) yang suaranya terdengar ke seantero desa di Kertawirama. Katak tersebut menurut kisah merupakan jelmaan topi caping milik sesepuh desa kertawirama yang bernama abah Wiria.Â
Wallahu'alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H