Walau sebenarnya Nicolas Tagliafico bisa saja memperbesar keunggulan andai saja bola chip nya yang tidak sopan melewati kepala Szczesny tidak diahalau oleh Jakub Kiwior.
Kepercayaan Kepada Messi
Tak dapat dipungkiri jika trofi Piala Dunia 2022 ini adalah harapan terakhir bagi seorang Lionel Messi untuk bisa melengkapi prestasinya sebagai seorang pemain megabintang.
Hampir saja diraih andai saja bisa menang ketika final Piala Dunia 2014 silam, sayangnya Argentina masih harus mengakui kedigdayaan Jerman dengan skor tipis 1-0.
Impian ini kembali muncul imbas dari kesuksesan Messi yang akhirnya berhasil mendapatkan trofi major pertamanya di level internasional ketika menjuarai Copa America tahun lalu.
Yang dilanjutkan dengan rekor tak terkalahkan beruntun sebanyak 36 kali, sebelum akhirnya diputus oleh Arab Saudi di match pertama grup C Piala Dunia 2022 Qatar.
Kadung sekalian, misi memperoleh trofi pamungkas di sepanjang karir La Pulga sudah sangat sepantasnya untuk diselesaikan dengan sempurna. Melengkapi segudang trofi yang sudah ia koleksi selama ini baik di level klub maupun negara.
Argentina yang kini berbekal 26 pemain yang diboyong oleh Lionel Scaloni ke Qatar, 25 diantaranya merupakan pemain yang berlaga di kompetisi luar negeri. Hanya kiper gaek berusia 36 tahun, Franco Armani, yang saat ini bermain di kompetisi lokal yang membela River Plate. Sisanya, menancapkan tonggak sepakbola Argentina di daratan Eropa. Kecuali Thiago Almada yang bermain di Major League Soccer.
Lalu kenapa kok Argentina harus menjadi kampiun di gelaran Piala Dunia kali ini?