Mohon tunggu...
Muhamad Alfin Firdiansyah
Muhamad Alfin Firdiansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Sport Enthusiast

Menulis supaya tetap waras.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hasil Nyata Program "Blue Lock" Jepang

24 November 2022   14:35 Diperbarui: 24 November 2022   14:40 1335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada yang menyangka jika Jepang berhasil mengejutkan seluruh penikmat sepakbola dunia ketika berhasil membuat 'Mesin Diesel' Jerman rontok dengan skor akhir 1-2 bagi kemenangan tim Samurai Biru di pertandingan pertama Grup E edisi Piala Dunia 2022 Rabu malam (23/11/2022).

Dengan penguasaan bola hanya sebanyak 26% di sepanjang pertandingan yang berlangsung di Khalifa International Stadium, tim asuhan Hajime Moriyasu benar-benar membuktikan bahwa kemenangan atas tim langganan juara tidak harus berharap pada keajaiban. Kerja keras, motivasi, dan daya juang yang tinggi bisa membuat probabilitas dari yang tadinya nol berubah menjadi 100.

Tapi ada yang sangat menarik terlepas dari semua kejutan yang terjadi ini. Orang-orang selalu mengaitkan kemenangan Jepang atas Jerman ini dengan Anime Kapten Tsubasa yang sangat terkenal untuk genre sepakbola. Saya sebagai penikmat Anime ga keras-keras amat, merasa jika kemenangan spekatuker Jepang ini lebih ke hasil nyata dari program yang bernama Blue Lock.

Blue Lock yang saya maksud ini adalah sebuah seri Manga karya Muneyuki Kaneshiro dan diilustrasikan oleh Yusuke Nomura. Ber-genre kan sama seperti Kapten Tsubasa yaitu sepakbola, Manga yang kini sudah dirilis versi Anime nya baru-baru ini memiliki narasi yang cukup unik dan berbeda dari Manga atau Anime lain dengan genre yang sama.

Crunchyroll.com
Crunchyroll.com

Blue Lock ini menceritakan tentang ambisi federasi sepakbola Jepang yang tidak hanya ingin berpartisipasi dalam Piala Dunia saja, tapi menginginkan yang lebih besar yaitu menjadi Juara Piala Dunia. Jalan ceritanya penuh intrik, intimidasi, dan bisa saya bilang sangat jauh dengan apa yang diberikan oleh kisah Kapten Tsubasa.

Lantas apa hubungannya dengan pertandingan Jepang kontra Jerman kemarin? Sabar dong, sekarang mari kita mulai cocokologinya.

Dalam cerita Blue Lock ini, pihak federasi Jepang mengumpulkan semua striker muda potensial dari seluruh pelosok Jepang yang dikarantina di sebuah fasilitas dimana tujuannya adalah untuk mencari sosok striker sempurna yang sangat dibutuhkan Jepang. Karena mereka beranggapan bahwa seorang striker itu haruslah egois dan berorientasi pada gol saja.

Semua penyerang-penyerang muda ini diadu satu sama lain, yang satu tim nya berisikan 11 orang dengan total 26 tim dengan sistem grup dan gugur. Dimana pada akhirnya hanya akan tersisa striker terbaik yang selama ini dicari. Kalau mau lebih lengkap silakan baca saja sendiri Manga atau tonton Anime nya. Nanti artikel ini malah jadi artikel review Manga/Anime.

Gol kedua yang diciptakan oleh Takuma Asano Rabu malam kemarin ke gawang Manuel Neuer sangat merepresentasikan apa yang diinginkan oleh program Blue Lock ini. Setidaknya mungkin ini pandangan para penggemar Blue Lock (seperti saya) terhadap gol tersebut.

Asano sebenarnya memiliki opsi untuk mengoper bola ke rekan setimnya, yang bagi kebanyakan orang merupakan pilihan yang lebih baik jika melihat kondisinya saat itu. Alih-alih memberikan bola ke temannya, mata Asano sepertinya hanya terfokus ke jala gawang yang seakan-akan melambai kepadanya.

Tanpa pikir panjang, Takuma Asano malah melepaskan tendangan langsung ke arah gawang yang berujung sebuah gol indah sekaligus gol penentu kemenangan bagi Jepang. Sebuah kebetulankah?

Dan ternyata fakta lain pun terkuak dimana Jersey resmi Jepang yang digunakan di Piala Dunia Qatar ini terinspirasi dari Jersey seri Blue Lock tersebut.

Animesenpai.net
Animesenpai.net

Lalu pertanyaannya? Apakah Jepang bisa keluar sebagai kampiun di Piala Dunia 2022 Qatar nanti?

Tidak ada yang tidak mungkin. Jika Yunani saja bisa menjadi juara Piala Eropa 2004 silam, maka kans serupa bisa berlaku untuk Jepang, Arab Saudi dan tim-tim underdog lainnya yang tidak diunggulkan.

Jadi percaya atau tidak, realita di atas lapangan malam kemarin memiliki keterkaitan yang saling mendukung. Entah apa memang jika benar program Blue Lock ini nyata adanya atau hanya sebatas imajinasi yang didorong oleh keinginan mencapai sesuatu yang lebih besar di dunia sepakbola.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun