Gegap gempita serta hingar bingar gelaran Piala Dunia 2022 saat ini sudah menjalar ke seluruh pelosok dunia. Bahkan sinetron "Cinta Setelah Cinta" andalannya SCTV harus rela hiatus sementara karena jam tayangnya bentrok dengan match Piala Dunia yang dilangsungkan di Qatar saat ini. Segitu dahsyatnya memang event 4 tahunan ini.
Tapi kita kesampingkan sebentar soal itu. Ada hal yang cukup menarik perhatian dari kompetisi sepakbola terbesar di bumi tersebut, ya apalagi kalau bukan urusan pundi-pundi Dollar yang mengalir deras ke tubuh induk federasi sepakbola FIFA.
Menurut laporan Bloomberg.com (20/11/2022), FIFA mencatatkan pendapatan sebesar USD 7,5 Milyar yang kalau dirupiahkan saya saja susah mengejanya. Silakan hitung sendiri. Jadi tolong tahan sebentar angan-angan kalian yang mulai kemana-mana!
Angka tersebut dipublikasikan oleh FIFA ke 200 negara anggotanya di hari Minggu (20/11/2022) lalu. Sebuah nominal yang sungguh luar biasa masif bagi sebuah event olahraga di planet berpopulasi 8 Milyar ini.
Pasti kalian bertanyea-tanyea darimana FIFA bisa mendapat guyuran finansial tumpeh-tumpeh tersebut. Tidak lain tidak bukan karena berbondong-bondongnya sponsor yang berpartisipasi menyelipkan namanya di sepanjang kompetisi tersebut dimainkan, bahkan sebelum dimulai sekalipun.
Pendapatan tersebut adalah akumulasi yang diraih FIFA dalam kurun waktu 4 tahun berjalan. Nilai ini mengalami kenaikan sebesar USD 1 Milyar dibanding periode 2015-2018 ketika Piala Dunia 2018 Rusia. Dimana saat itu mencatatkan pendapatan sebesar USD 6,4 Milyar atau setara dengan Rp.100.544.000.000.000 (Nah coba eja sendiri rupiahnya).
Tapi angka pendapatan ini akan terlihat sangat kecil jika dibandingkan dengan guyuran uang yang dikeluarkan oleh Qatar untuk menggelar event akbar ini dimana menyentuh kurang lebih sebesar USD 229 Milyar.Â
Para Penyokong Dana
Lalu siapa saja penyokong dana dibalik perhelatan sepakbola akbar tersebut? FIFA Sendiri sebenarnya membagi tiga kelompok untuk para sponsor-sponsornya seperti yang diinformasikan di laman resmi FIFA.Â
Kelompok pertama (Tier 1) disebut sebagai FIFA Partners dimana sponsor yang ada di kategori ini memiliki hak untuk menempelkan label 'Official Partners of FIFA' untuk kepentingan marketing mereka. Perusahaan-perusahaan dalam kelas ini adalah Adidas, Coca-Cola, Wanda Group, Hyundai, Qatar Airways, Visa, dan Qatar Energy yang belakangan masuk di jajaran ini.
Bahkan dari beberapa brand seperti Adidas, Coca-Cola, dan Wanda sudah dipastikan meneken kontrak perpanjangan kerjasama ini untuk Piala Dunia 2026 nanti.
Lalu kategori kedua (Tier 2) disebut sebagai Worldcup 2022 Sponsors yang diisi oleh brand-brand yang sudah sering kita dengar seperti Budweiser, Hisense, McDonalds, Vivo, dan Crypto.com. Sialnya bagi Budweiser, Piala Dunia di Qatar ini tidak memperbolehkan adanya minuman-minuman khamr di dalam stadion saat pertandingan. Ingat kata Bang Haji ya.
Kelompok sponsor terakhir atau Tier 3 dikategorikan sebagai FIFA World Cup Regional Partners. Dimana merupakan perusahaan-perusahaan dalam negeri Qatar seperti Ooredoo, UPL, QNB, dan GWC. Namun pada saat jam-jam terakhir sebelum opening game, dua perusahaan Amerika dan satu perusahaan dari Timur Tengah dipublikasikan sebagai sponsor tambahan yaitu Youtube, Visit Las Vegas, dan Fine Hygienic Holding.
Belum termasuk nilai hak siar sebagai pemasukan paling besar yang belum disebut nilainya yang mendongkrak lonjakan pendapatan FIFA dari tahun ke tahunnya.
Kemana Saja Uang Sebesar itu Dialirkan?
Melihat gemuknya rekening FIFA saat ini, wajar jika kita bertanyea-tanyea (ah elah kenapa jadi Dilan Cepmek gini)Â kemana pundi-pundi uang tersebut mengalir? Yang jelas bukan ke rekening saya.Â
Sebesar USD 44 Juta akan diberikan kepada negara yang keluar sebagai Juara Piala Dunia Qatar, dari total USD 440 Juta total uang yang dialokasikan untuk kompensasi bagi seluruh peserta turnamen.
FIFA juga menjadi pihak yang membayar seluruh organising committees, biaya perjalanan dan akomodasi seluruh tim peserta beserta staff-staff nya. Tak hanya itu, FIFA juga memberikan dana yang disebut sebagai Legacy Fund kepada negara penyelenggara dalam rangka mengembangkan sepakbola di negara tersebut selepas gelaran Piala Dunia berakhir.Â
Dan juga masih banyak pihak-pihak lain yang akan mendapatkan benefit dari pendapatan FIFA ini. Seperti bantuan dana untuk federasi-federasi anggota FIFA dalam rangka pengembangan sepakbolanya. Perlindungan asuransi klub-klub dan juga perlindungan pemain-pemain juga menjadi salah satu yang kebagian jatahnya. Dan masih banyak yang lainnya.
Menarik untuk melihat berapa banyak pendapatan yang akan diraup oleh FIFA di empat tahun mendatang ketika menyambut Piala Dunia 2026 USA, Canada, Mexico. Dimana taksirannya akan mencapai di angka USD 10 Milyar seperti yang dilaporkan oleh Aljazeera.com (20/11/2022).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI