Aku dengan wajah lugu mendekati sebuah mini bus. Aku sok berani, padahal aku merasa cemas.
Aku pun bergerak membuka perbekalan tanpa sepercik cahaya. Bulu kudukku pun ikut berdiri. Tanganku mulai lemas. Sembari ku menutup perbekalan. Ada sebuah suara lirih, dari arah belakangku.
"Mas, bisa ku bantu?"
Ternyata, suara itu.....****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!