Mohon tunggu...
Muhamad Wildan Nursyamsi
Muhamad Wildan Nursyamsi Mohon Tunggu... Programmer - Programmer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memiliki minat dan ketertarikan pada teknologi terutama pada web. Menyukai hal-hal baru untuk dipelajari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Akrofobia Takut yang berlebihan terhadap ketinggian

14 Januari 2023   08:10 Diperbarui: 14 Januari 2023   08:12 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akrofobia, juga dikenal sebagai fobia terhadap ketinggian, adalah ketakutan yang berlebihan dan tidak rasional terhadap ketinggian atau situasi di mana seseorang berada di atas dari tanah. Orang yang menderita akrofobia mungkin akan merasakan ketegangan, kecemasan, atau panik saat berada di atas gedung tinggi, menaiki tangga, atau naik pesawat. Reaksi fisik yang mungkin terjadi meliputi detak jantung yang cepat, pening, atau sesak napas.

Akrofobia dapat sangat mengganggu dalam kehidupan sehari-hari seseorang, seperti menghindari situasi yang menyebabkan ketegangan atau panik, atau membatasi aktivitas yang dilakukan. Beberapa orang mungkin juga merasa kesulitan untuk bekerja atau melakukan aktivitas sehari-hari karena fobia mereka.

Faktor genetik dan pengalaman masa kecil dapat memainkan peran dalam pengembangan akrofobia. Beberapa orang mungkin memiliki predisposisi genetik untuk mengembangkan fobia, sementara pengalaman masa kecil, seperti kejadian yang menakutkan di ketinggian atau mendengar cerita menakutkan tentang ketinggian, dapat memperkuat fobia tersebut.

Terapi yang tersedia untuk mengatasi akrofobia, termasuk terapi perilaku dan terapi kognitif. Terapi perilahu berkonsentrasi pada mengubah perilaku seseorang melalui latihan dan pembiasaan, sementara terapi kognitif berkonsentrasi pada mengubah cara pandang seseorang tentang ketinggian. Beberapa terapi juga menggunakan teknik-teknik seperti desensitisasi atau realitas virtual untuk membantu seseorang untuk mengatasi fobia mereka.

Meskipun akrofobia dapat menjadi sangat mengganggu, dengan bantuan dari profesional kesehatan mental yang tepat, seseorang dapat belajar untuk mengatasi fobia mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Jika anda merasa Anda atau seseorang yang anda kenal mungkin menderita akrofobia, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Mereka dapat membantu Anda mengatasi fobia Anda dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun