Mohon tunggu...
Muhamad Wildan Nursyamsi
Muhamad Wildan Nursyamsi Mohon Tunggu... Programmer - Programmer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memiliki minat dan ketertarikan pada teknologi terutama pada web. Menyukai hal-hal baru untuk dipelajari.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Umar bin Khattab dengan Mu'adz bin Jabal

5 Mei 2022   01:20 Diperbarui: 5 Mei 2022   01:25 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kisah Umar bin Khattab dengan Mu'adz bin Jabal

Siapa diantara kita yang tidak mengenal dua orang sahabat nabi shalallahu alaihi wasallam yaitu Mu'adz bin Jabal dan Umar bin Khattab. Nabi shalallahu alaihi wasallam mengatakan tentang Mu'adz bahwa dia adalah orang yang paling paham tentang halal dan haram. Rasulullah juga memilih Mu'adz bin Jabal untuk berdakwah di negri Yaman dan berpesan kepadanya "Tiada seorang pun hamba yang bersaksi dengan sungguh-sungguh dari dalam hatinya bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, kecuali Allah akan haramkan dirinya disentuh api neraka."

Sedangkan Umar, dia adalah seorang pahlawan Islam yang sangat terkenal, salah satu dari Khulafaur Rasyidin, dan termasuk orang-orang yang pertama masuk Islam. Mereka berdua adalah pahlawan Islam, dan juga sahabat nabi yang mulia

Pernah terjadi perselisihan antara Umar dan Mu'adz, yaitu ketika Mu'adz kembali dari Yaman ke Madinah Umar berpendapat bahwa harta yang Rasulullah berikan kepada Mu'adzsaat akan ke Yaman harus dikembalikan lagi ke Baitul mal. Berikut kisahnya

Semasa hidupnya Rasulullah sempat mengutus Mu'adz ke Yaman untuk berdakwah di sana. Setelah Rasulullah shalallahu alayhi wasallam wafat Mu'adz kembali ke Madinah. Umar berkata kepada Abu Bakar "Temuilah orang ini (Mu'adz), ambillah seluruh hartanya selain kebutuhan hidupnya." Abu bakar berkata "Nabi mengutusnya untuk memperbaiki penghidupannya. Aku tidak akan mengambil apapun darinya kecuali jika dia memberikan dari hartanya padaku." Tampaknya Abu bakar tidak setuju dengan pendapat Umar, maka Umar pun datang kepada Mu'adz dan menyampaikan hal tersebut kepadanya.

Mu'adz berkata "Dahulu Rasulullah mengutusku untuk memperbaiki penghidupanku, aku tidak akan memberikannya." Namun tidak lama setelah itu Mu'adz mendatangi Umar dan berkata, " Aku akan menaatimu, aku akan menaati apa yang engkau perintahkan. Sungguh aku bermimpi, melihat diriku dalam kubangan air. Aku khawatir aku akan tenggelam. Lalu engkau menyelamatkanku wahai Umar.

Kemudian Mu'adz mendatangi Abu bakar dan menceritakannya. Mu'adz bersumpah tidak menyembunyikan sesuatu pun dari Abu bakar. Abu bakar berkata, "Aku tidak akan mengambil apapun darimu, aku telah memberikannya padamu." Umar berkata, "Ini adalah kebaikan, kini harta itu menjadi halal dan baik (untukmu)."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun