Mohon tunggu...
Muhamad RizkiHasan
Muhamad RizkiHasan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kenalkan nama saya Rizki Hasan seorang mahasiswa di Universitas Lambung Mangkurat, hobi main game, kulineran dan nonton film. Sekian perkenalan saya, saya ucapkan terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Uji Kelayakan UPT Puskesmas Astambul

14 Oktober 2024   18:13 Diperbarui: 14 Oktober 2024   18:28 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disusun Oleh:

Muhamad Rizki Hasan

221046110001

A

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 

PROGRAM STUDI GEOGRAFI

BANJARMASIN

2024

Dalam uji kelayakan ini, Puskesmas Astambul akan dibahas secara komprehensif dari berbagai sudut pandang yang mencakup aspek eksternal, internal, dan analisis permintaan. Dari sisi aspek eksternal, tinjauan akan melibatkan beberapa elemen penting seperti kebijakan pemerintah yang berlaku dalam bidang kesehatan, kondisi demografi wilayah, serta faktor geografis yang memengaruhi aksesibilitas masyarakat terhadap layanan kesehatan. Selain itu, kondisi sosial ekonomi dan sosial budaya kesehatan masyarakat sekitar juga akan dianalisis, karena faktor-faktor ini sangat berperan dalam menentukan kebutuhan dan tingkat permintaan terhadap pelayanan kesehatan yang disediakan oleh Puskesmas.

Pada aspek internal, uji kelayakan akan berfokus pada evaluasi organisasi internal Puskesmas, termasuk struktur manajemen dan sistem administrasi yang diterapkan. Selain itu, kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) yang tersedia, seperti tenaga medis, tenaga pendukung, serta kompetensi mereka dalam menangani berbagai kondisi kesehatan, akan dievaluasi secara mendalam. Pola penyakit yang sering muncul di wilayah ini juga akan dianalisis untuk melihat apakah Puskesmas sudah mampu menangani permasalahan kesehatan yang menjadi prioritas di masyarakat. Penilaian terhadap ketersediaan dan kualitas sarana kesehatan, baik dari segi fasilitas fisik maupun peralatan medis, juga menjadi bagian penting dalam tinjauan aspek internal ini.

Sementara itu, dari perspektif analisis permintaan, evaluasi akan mencakup peninjauan terhadap lahan dan lokasi Puskesmas, dengan mempertimbangkan kemudahan akses bagi masyarakat sekitar. Selain itu, keselarasan program-program kesehatan nasional yang diterapkan di Puskesmas Astambul juga akan ditinjau, untuk memastikan bahwa Puskesmas ini mendukung dan menjalankan kebijakan-kebijakan kesehatan nasional yang relevan, sehingga dapat berkontribusi optimal dalam peningkatan kesehatan masyarakat setempat. Dengan memperhitungkan semua faktor ini, uji kelayakan akan memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kemampuan Puskesmas Astambul dalam menjalankan perannya sebagai penyedia layanan kesehatan di wilayah tersebut.

  • Kebijakan

Dalam uji kelayakan dari aspek eksternal, kebijakan yang mengatur operasional Puskesmas Astambul sangat relevan dalam menentukan apakah layanan yang diberikan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Secara khusus, terdapat beberapa undang-undang dan peraturan yang menjadi dasar bagi pengelolaan dan pelayanan kesehatan di Puskesmas sebagai berikut :

  • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
  • Undang-Undang Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
  • Undang-Undang Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
  • Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
  • UPT Puskesmas Astambul didirikan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Banjar tanggal 1 Juni 1970 Nomor I-B-2-1277/1970. Selanjutnya termasuk dalam Puskesmas Inpres Nomor 4 Tahun 1977 dengan klasifikasi Puskesmas Tipe B.
  • Geografi

UPT Puskesmas Astambul terletak di wilayah Kecamatan Astambul. Kecamatan Astambul dengan Ibukotanya yaitu Astambul Kota berjarak 9 km dari Ibukota Kabupaten Banjar (Martapura) dan Ibukota Provinsi Kalimatan Selatan (Banjarbaru) jarak 18 km.

Kecamatan Astambul memiliki batas-batas wilayah dengan kecamatan lain yaitu sebagai berikut :

  • Sebalah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Simpang Empat
  • Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Mataraman dan Pengaron
  • Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Karang Intan
  • Sebalah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Martapura

Keadaan geografis Kecamatan Astambul berupa dataran rendah yang terdiri dari rawa-rawa dan tanah rendah di kiri dan kanan sepanjang sungai yang melewati wilayah Kecamatan Astambul.

Sebagian kecil wilayah Kecamatan Astambul tanahnya berupa daratan tinggi pegunungan yang merupakan wilayah Desa Banua Anyar dan Desa Danau Salak. Tanah tersebut umumnya digunakan untuk pertanian, perkebunan, pekarangan, dan pemukiman. Wilayah Kecamatan Astambul berada di ketinggian 6 meter dari permukaan laut dengan kemiringan lereng 0-3%.   

  • Demografi

Menurut BPS (Kecamatan Astambul Dalam Angka 2022, 2022) jumlah penduduk di Kecamatan Astambul pada tahun 2023 sebanyak 36.031 jiwa, terdiri atas penduduk laki-laki 18.056 jiwa (50,11%) dan penduduk Wanita 17.977 jiwa (48,89%) Kepadatan penduduk di Kecamatan Astambul sebanyak 166,42 per km2. Penduduk di wilayah Kecamatan Astambul lebih banyak terpusat di daerah jalan negara atau provinsi dan daerah aliran sungai. Kepadatan Penduduk di Kecamatan Astambul relative cukup tinggi di Kabupaten Banjar

  • Sosial Ekonomi

Secara umum, akses pendidikan di Astambul cukup memadai, dengan adanya beberapa sekolah dasar dan menengah di wilayah ini. Namun, keterbatasan dalam infrastruktur pendidikan, seperti jumlah guru dan fasilitas, masih menjadi tantangan. Banyak penduduk yang menyelesaikan pendidikan dasar, namun persentase yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi relatif lebih rendah dibandingkan dengan wilayah perkotaan.

Sebagian besar penduduk Astambul bekerja di sektor pertanian, terutama dalam produksi padi, yang menjadi komoditas utama daerah ini. Selain itu, beberapa juga terlibat dalam budidaya ikan dan perkebunan kecil. Selain pertanian, ada usaha mikro seperti perdagangan kecil, warung, dan kerajinan rumah tangga yang menopang perekonomian setempat.

Rata-rata pendapatan penduduk di Kecamatan Astambul masih tergolong rendah, yang sebagian besar bergantung pada hasil pertanian.

  • Sosial Budaya

Masyarakat Astambul memiliki keterikatan kuat dengan tradisi dan budaya lokal, dengan gotong royong dan kegiatan keagamaan yang menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Sebagian besar penduduk di Astambul beragama Islam, dan nilai-nilai agama sangat mempengaruhi kehidupan sosial dan budaya masyarakat setempat.

  • Kesehatan

Kecamatan Astambul memiliki puskesmas yang berfungsi sebagai fasilitas kesehatan utama bagi masyarakat setempat. Puskesmas ini melayani pemeriksaan dasar, imunisasi, dan pengobatan penyakit umum.

Selain puskesmas, terdapat beberapa posyandu (pos pelayanan terpadu) yang melayani ibu hamil, bayi, dan balita, terutama dalam hal pemantauan kesehatan anak dan gizi. Di beberapa desa mungkin terdapat klinik atau praktik dokter umum swasta, meskipun jumlahnya terbatas.

  • Aspek Internal 
  • Organisasi

Berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Banjar Nomor 06 1977 struktur organinasi di Puskesmas Astambul Kepala Puskesmas membawahi urusan Tata Usaha, 6 Unit Kerja, dan 5 Puskesmas Pembantu (Pustu). Berikut ini adalah enam unit kerja Puskesmas Astambul :

Unit Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM)

Unit Kesehatan Lingkungan

Unit KIA dan KB

Unit Usaha Kesehatan Gizi

Unit Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)

Unit Pengobatan dan Laboratorium

  • SDM

Adapun data tenaga kerja di Puskesmas Astambul berjumlah 80 orang yang terdiri dari Kepala UPT, Kasubbag Tata Usaha, medis dan non medis, dapat dilihat pada tabel di bawah.

Gambar 1 Jumlah Sumber Daya Manusia di Puskesmas Astambul

  • Pola Penyakit

Hipertensi seperti di banyak daerah lainnya di Indonesia, hipertensi menjadi semakin umum, terutama di kalangan orang dewasa dan lanjut usia. Pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik berkontribusi terhadap penyakit ini.

Dyspepsia atau gangguan pencernaan sering terjadi akibat pola makan yang tidak sehat, stres, dan kebiasaan hidup yang kurang baik. Makanan pedas, asam, serta kebiasaan merokok dan minum alkohol dapat memperburuk gejala dyspepsia.

ISPA faktor lingkungan seperti polusi udara akibat asap pembakaran, debu, serta kualitas udara yang buruk di dalam rumah (terutama jika masih banyak masyarakat yang menggunakan kayu bakar untuk memasak) dapat meningkatkan risiko ISPA. Selain itu, kepadatan hunian dan kurangnya ventilasi yang baik di rumah-rumah juga bisa memfasilitasi penyebaran infeksi.

Gambar 2 Jenis Penyakit yang di Tangani

BPS Dalam Angka
BPS Dalam Angka
  • Sarana Kesehatan

Berikut adalah daftar fasilitas dan sarana yang tersedia di Puskesmas Astambul:

Puskesmas Pembantu: 5 unit

Puskesmas Keliling (Roda Empat): 1 unit

Poskesdes/Polindes: 8 unit

Ruang Kepala Puskesmas: 1 unit

Ruang Tata Usaha: 1 unit

Ruang Poli Umum: 1 unit

Ruang Gizi: 1 unit

Poli Anak: 1 unit

Poli KIA/KB: 1 unit

Poli Gigi: 1 unit

Laboratorium: 1 unit

Apotek: 1 unit

Gudang Obat: 1 unit

Ruang Kesling (Kesehatan Lingkungan): 1 unit

Ruang Pendaftaran/Loket: 1 unit

Sepeda Motor (untuk mobilitas tenaga kesehatan): 7 unit

  • Analisis Permintaan
  • Lahan dan Lokasi

Terletak di lokasi yang strategis di desa Sungai Alat sekitar kurang lebih 400 M dari Jalan Raya (Jl.Ahmad Yani). Puskesmas Astambul berjarak 9 km dari Ibukota Kabupaten Banjar (Martapura) dan dari Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan (Banjarbaru) berjarak 13 km serta akses jalan yang baik. Kontur lahan yang relatife datar membuat Puskesmas Astambul lebih mudah dikembangkan dan ditingkatkan aksesibilitasnya. UPT Puskesmas Astambul dapat ditempuh dengan jalan darat, baik dengan kendaraan roda empat maupun roda dua. Sebagian jalan yang menghubungkan desa-desa di Kecamatan Astambul sudah di aspal.

  • Program Kesehatan Nasional

Implementasi program kesehatan nasional seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui BPJS Kesehatan juga meningkatkan permintaan terhadap layanan puskesmas. Puskesmas sebagai penyedia layanan primer bagi peserta BPJS diharapkan mampu melayani kebutuhan medis dasar dengan baik.

Program imunisasi yang berkelanjutan akan meningkatkan permintaan terhadap layanan puskesmas, terutama bagi ibu hamil, bayi, dan anak-anak. Program seperti imunisasi dasar lengkap menjadi indikator penting yang menunjukkan peningkatan penggunaan layanan kesehatan dasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun