Pengertian Penginderaan Jauh
Penginderaan Jauh atau inderaja (remote sensing) secara umum didefinisikan sebagai ilmu-teknik-seni untuk memperoleh informasi atau data mengenai kondisi fisik suatu benda atau obyek, target, sasaran maupun daerah atau fenomena tanpa menyentuh atau kontak langsung dengan benda atau target tersebut.
Pengumpulan data inderaja dilakukan dengan menggunakan alat pengindraan atau alat pengumpul data yang disebut sensor. Umumnya dipasang pada wahana (platform) yang berupa balon, pesawat terbang, satelit, atau wahana lainnya. Obyek yang diindra adalah obyek yang terletak dipermukaan bumi, diatmosfer (dirgantara) dan di antariksa. Data inderaja dapat berupa citra (imaginery), grafik dan datanumerik.
Wahana
Wahana (platform) dalam teknologi penginderaan jauh diartikan sebagai kendaraan yang membawa alat pemantau. Berdasarkan ketinggian peredarannya, posisi wahana dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu :
- Wahana berbasis darat: crane dan/ atau menara, ketinggian sampai 50 m. Citra yang dihasilkan berupa foto.
- Wahana udara: pesawat terbang rendah, helikopter, pesawat terbang tinggi, balon, drone ketinggian sampai 50 km.
- wahana ruang angkasa: roket, satelit, pesawat ulang-alik dari ketinggian 100 km sampai 36.000 km Citra yang dihasilkan adalah citra satelit.
Wahana yang membawa sensor untuk memperoleh citra. Sensor sebagaialat monitoring yang dipasang pada wahana tersebut dibagi menjadi dua, yaitu:
- Sensor fotografi, merekam obyek melalui proses kimia citra yang dihasilkan dibentuk dari titik-titik yang halus
- Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal, citra yang dibentuk dari pixel (picture element).
Tipe Data Penginderaan Jauh
- Foto Udara
Foto udara biasanya dilakukan dengan wahana pesawat udara atau helikopter, drone. Sensor jauh yang digunakan adalah sistem sensor pasif dengan kamera foto, yang menerima gelombang elektromagnetik. Kelebihan foto udara antara lain lebih sederhana, tingkat kedetilan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, resolusi spasial tinggi/lebih baik, menghasilkan gambar 3 dimensi, dan memungkinkan untuk mengukur elevasi. Kelemahannya antara lain wilayah yang di indra sempit disesuaikan area yang akan diamati/ diteliti, begitu pula keberadaan data tidak secara kontinyu karena mempunyai lintasan yang hanya disesuaikan dengan lokasi yang diamati/diteliti.
- Citra Satelit
Citra satelit adalah alat perekam, digital dan atau non digital sesuai dengan permintaan dan dilakukan dengan wahana satelit seperti Landsat, SPOT, IRS, Aster, NOAA, Quickbird dan lain-lain. Kelebihan citra satelit antara lain biaya relatif lebih murah, mudah didapat, kontinyu karena mempunyai orbit yang stabil, area yang diindra lebih luas jika dibandingkan foto udara. Kelemahannya antara lain resolusi spasial rendah.
Penginderaan Jauh Sebagai Ilmu
Pengertian ilmu dalam penginderaan jauh adalah konsep dasar, perolehan data, pengolahan dan analisis sampai penggunaan data, yang biasa disebut dengan Sistem Penginderaan Jauh. Penginderaan jauh terdiri atas beberapa elemen atau komponen yang meliputi sumber tenaga, atmosfer, interaksi tenaga dengan obyek dipermukaan bumi, sensor,sistem pengolahan data, dan berbagai penggunaan data.
Penginderaan Jauh Sebagai Seni
Data yang diperoleh pada teknologi penginderaan jauh berbentuk keruangan atau spasial sehingga dalam pengolahannya memerlukan seni yang serasi, menarik dan mudah dimengerti. Kemampuan melakukan interpretasi dalam melakukan analisa data termasuk seni yang harus dikuasai.
Unsur-Unsur Interpretasi
Interpretasi citra dilakukan dengan mengenal unsur-unsur yang terekam pada citra. Â Unsur-unsur intepretasi yaitu rona,wama, bentuk, ukuran, bayangan, tekstur, pola, situs, dan asosiasi :
- Rona dan warna, mengacu kecerahan relatif obyek pada citra. Apabila citra yang digunakan itu berwarna, maka unsur interpretasi yang digunakan ialah warna.
- Bentuk, sebagai unsur interpretasi mengacu ke bentuk secara umum, konfigurasi, atau garis besar wujud obyek secara individual.
- Ukuran, sebagai unsur yang mengacu pada ukuran objek, obyek pada foto harus dipertimbangkan dalam konteks skala yang ada.
- Pola, terkait dengan susunan keruangan obyek.
- Tinggi, membantu penafsir dalam mengenali obyek dari ketinggiannya karena obyek tertentu dapat dikenali dari ketinggiannya.
- Bayangan, sangat penting bagi penafsir karena dapat memberikan dua macam efek yang berlawanan.
- Tekstur, ukuran frekuensi perubahan rona pada gambar obyek. Tekstur dapat dihasilkan oleh agregasi/pengelompokan satuan kenampakan yang terlalu kecil.
- Situs, atau letak merupakan lokasi obyek relative terhadap obyek atau kenampakan lain yang lebih mudah untuk dikenali,
- Asosiasl, merupakan unsur yang memperhatikan keterkaitan antara suatu obyek atau fenomena dengan obyek atau fenomena lain, yang digunakan sebagai dasar untuk mengenali obyek yang dikaji.
Contoh Unsur Interpretasi Dalam Pengenalan Obyek
- Vegetasi
- Obyek berupa vegetasi sangat mudah dikenali dengan melihat warna dimana pada komposit warna asli vegetasi digambarkan berwarn hijau. Namun untuk kenampakan pada citra komposit warna semu yang menggunakan komposit inframerah dekat maka kenampakan vegetasi akan berwarna merah
- Air
- Kenampakan obyek air sangat berkaitan dengan adanya tubuh air seperti sungai, danau, kolamdan laut.
- Tanah
- Pendekatan unsur-unsur interpretasi untuk kajian tanah ditentukan oleh tujuan dan tingkat informasi apakah hanya sebatas membedakan antara obyek satu dengan yang lain atau lebih spesifik misalnya untuk kenampakan tekstur tanah maupun tebal tipisnya volume tanah.
- Pemukiman
- Unsur-unsur interpretasi yang digunakan untuk pengenalan obyek pemukiman sangat bervariatif mulai dari unsur warna, tinggi, bayangan, ukuran, bentuk dan pola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H