Black Friday adalah acara belanja tahunan yang menandai awal musim belanja liburan. Acara ini jatuh pada hari setelah Thanksgiving di Amerika Serikat, yang jatuh pada hari Kamis keempat bulan November.Â
Seiring berjalannya waktu, Black Friday telah berkembang menjadi fenomena global, dengan pengecer di seluruh dunia menawarkan diskon besar-besaran dan promosi untuk menarik perhatian para pembeli yang antusias.Â
1. Asal Usul Historis:
Istilah "Black Friday" berasal dari tahun 1960-an, awalnya digunakan untuk menggambarkan lalu lintas pejalan kaki dan kendaraan yang padat dan mengganggu yang terjadi pada hari setelah Thanksgiving. Namun, pengecer kemudian merangkul istilah tersebut dan memberinya konotasi positif dengan mengaitkannya dengan gagasan bahwa penjualan hari itu akan membuat mereka "untung," artinya mendapatkan keuntungan.
2. Frenzy Belanja:
Black Friday terkenal dengan pembukaan pagi yang awal dan penawaran pintu gerbang, di mana pengecer menawarkan barang dengan diskon besar untuk waktu terbatas guna menarik pelanggan. Penawaran ini sering kali menghasilkan antrian panjang dan, dalam beberapa kasus, bahkan insiden kekacauan ketika para pembeli berusaha mendapatkan barang-barang terbaik. Berkembangnya belanja online juga telah memperluas Black Friday di luar toko fisik, dengan banyak pengecer menawarkan penawaran dan diskon online.
3. Dampak Global:
Meskipun Black Friday berasal dari Amerika Serikat, pengaruhnya telah menyebar ke seluruh dunia. Banyak negara, termasuk Britania Raya, Kanada, Australia, dan berbagai negara Eropa, mengadopsi tradisi menawarkan diskon besar-besaran pada hari ini. Beberapa wilayah bahkan memperluas konsep ini menjadi Cyber Monday, hari yang fokus pada penjualan online.