Pada hari Selasa, 21 Mei 2024, mahasiswa dari Program Studi Ilmu Qur'an & Tafsir, Universitas Darussalam Gontor, melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema "Pendampingan Terapi untuk Penyandang Disabilitas Tunagrahita dan Tunarungu Melalui Permainan Tradisional." Kegiatan ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Jenangan Ponorogo dan didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI).
Kegiatan pengabdian ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, khususnya dalam membantu penyandang disabilitas tunagrahita dan tunarungu. Melalui metode terapi yang inovatif, yakni menggunakan permainan tradisional, para mahasiswa berharap dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kemampuan kognitif, motorik, dan sosial para siswa di SLB Jenangan Ponorogo.
Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 4 orang, dan dibersamai oleh satu dosen pembimbing. Di antaranya:
1. Â Â Â Â Muhamad Redho Al Faritzi (Ketua)
2. Â Â Â Â Muhammad Giri Herlambang (Anggota)
3. Â Â Â Â Muhammad Hafiz Syahputra (Anggota)
4. Â Â Â Â Emyr Muhammad (Anggota)
5. Â Â Â Â Niken Sylvia Puspitasari, M. Si. (Dosen Pembimbing)
Permainan yang diajarkan dalam pengabdian ini adalah permainan Bakiak, Engklek, dan Congklak. Digunakannya permainan tradisional dalam pengabdian ini adalah karena Permainan tradisional dapat memberikan manfaat terhadap perkembangan anak selain memberikan hiburan sesungguhnya menyimpan sebuah keunikan, kesenian dan manfaat yang lebih besar seperti kerja sama tim, olahraga dan yang lainnya. Selain itu, permainan ini memiliki manfaat dalam merangsang motorik halus, kognitif, serta meningkatkan interaksi sosial para siswa SLB.
Pelaksanaan kegiatan dimulai pada pukul 08.00 WIB, diawali dengan pengenalan permainan tradisional apa saja yang akan diajarkan dan penjelasan  secara umum terkait tatacara bermainnya. Para mahasiswa dengan penuh semangat dan kesabaran mendampingi setiap siswa dalam setiap permainan, memberikan instruksi, dan mendukung mereka untuk berpartisipasi aktif.
Selama kegiatan, mahasiswa memberikan pendampingan dan arahan secara langsung kepada anak-anak. Mereka juga melibatkan guru-guru SLB dalam setiap sesi permainan, sehingga guru diharapkan dapat melanjutkan terapi ini secara mandiri di kemudian hari. Pendekatan yang digunakan adalah inklusif, memastikan bahwa setiap anak mendapatkan perhatian dan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam permainan.
Kegiatan berlangsung hingga pukul 12.00 WIB, ditutup dengan makan bersama, foto bersama antara siswa, guru dan tim pengabdian, dan juga penyerahan alat-alat permainan tradisional. Penyerahan ini sebagai bentuk komitmen berkelanjutan dalam mendukung proses terapi dan pembelajaran di sekolah tersebut.
Dalam kesempatan ini, pihak Universitas Darussalam Gontor mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) atas pendanaan yang diberikan. Dukungan ini sangat berarti bagi mahasiswa dan masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan terapi bagi anak-anak penyandang disabilitas. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.
Kami juga ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, termasuk para guru, orang tua, dan siswa SLB Jenangan Ponorogo, yang telah menerima kami dengan hangat dan memberikan kesempatan untuk berbagi serta belajar bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H