Mohon tunggu...
Muhamad Abdul Aziz
Muhamad Abdul Aziz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurnalis

Influencer - Informan - Aktivis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Gurita

23 November 2023   12:55 Diperbarui: 23 November 2023   13:36 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah puisi

Karya: Muhamad Abdul Aziz

GURITA

Kontestasi penuh intrik dalam ruang kotornya politik
Merasa jumawa karena berkuasa
Tertawa terbahak sedang rakyat terluka
Tanah-tanah yang terampas

Hingga hukum jadi tuli dan buta
Intervensi dan intimidasi pada demokrasi
Melahirkan noda amoral

Apakah kami telah merdeka ?
Tapi kenapa masih ada penindasan

Anak muda babak belur diwajah, berteriak dijalan
Megegang pagar kekuasaan

"MOSI TIDAK PERCAYA, MOSI TIDAK PERCAYA"

Asap mengepul
Tangan mengepal
Saling bersahut berteriak
Situasi krisis, otak yang kritis
Tubuh bemandi keringat
Udara yang panas

Api membara di aspal
Hingga langit menghitam dan kelam

Coretan tinta biru di kertas putih
Dan tangisan seorang ibu karena konsesi

Anak kecil menangis meminta susu
Ruang pengadilan dipenuhi antrian keluarga berpisah

Bisnis yang tutup diiringi PHK massal
Sampai ijazah tak laku untuk bekerja

Masih adakah harapan dan masa depan ?
Disaat semua orang selalu bertanya
Keadilan

Garuda yang sedang terluka
Karena ulah si Gurita
Lekaslah sembuh
Berkibar
Lalu terbang lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun