Sebuah puisi
Karya: Muhamad Abdul Aziz
Kontestasi penuh intrik dalam ruang kotornya politik
Merasa jumawa karena berkuasa
Tertawa terbahak sedang rakyat terluka
Tanah-tanah yang terampas
Hingga hukum jadi tuli dan buta
Intervensi dan intimidasi pada demokrasi
Melahirkan noda amoral
Apakah kami telah merdeka ?
Tapi kenapa masih ada penindasan
Anak muda babak belur diwajah, berteriak dijalan
Megegang pagar kekuasaan
"MOSI TIDAK PERCAYA, MOSI TIDAK PERCAYA"
Asap mengepul
Tangan mengepal
Saling bersahut berteriak
Situasi krisis, otak yang kritis
Tubuh bemandi keringat
Udara yang panas
Api membara di aspal
Hingga langit menghitam dan kelam
Coretan tinta biru di kertas putih
Dan tangisan seorang ibu karena konsesi
Anak kecil menangis meminta susu
Ruang pengadilan dipenuhi antrian keluarga berpisah
Bisnis yang tutup diiringi PHK massal
Sampai ijazah tak laku untuk bekerja
Masih adakah harapan dan masa depan ?
Disaat semua orang selalu bertanya
Keadilan
Garuda yang sedang terluka
Karena ulah si Gurita
Lekaslah sembuh
Berkibar
Lalu terbang lagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H