Mohon tunggu...
Muhamad SyifaulQolbi
Muhamad SyifaulQolbi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

sabar dan kuat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Profil Pelajar Pancasila: Mandiri dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Matematis

12 Maret 2024   17:24 Diperbarui: 12 Maret 2024   17:30 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pendidkan merupakan hak warga negara yang harus dipenuhi, hal ini tercantum pada pasal 31 ayat (1) Undang -Undang Dasar 1945 yang berbunyi, setiap warga negara berhak mendapatkan Pendidikan. Menurut Ihsan (2010) Tanpa Pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup  berkembang sejalan dangan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka.

Pendidikan merupakan perantara bagi sesorang untuk berkembang dan mecapai tujuan atau cita-cita yang dituju. Pendidikan juga bertujuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang sistem Pendidikan nasional yang menyatakan bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggunag jawab.

Hal ini menggambarakan bahwa pendidikan mempunyai peran penting dalam pembentukan generasi yang agamis dan nasionalis sehingga dapat meneruskan cita-cita bangsa yang makmur dan sejahtera. Dalam kitab suci Al-Quran, Allah SWT berfirman tentang keistimewaan orang berilmu atau berpendidikan yaitu pada surah Al-Mujadalah:11 yang berbunyi

 

Hai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepada kamu, "Berlapang-lapanglah dalam majelis-majelis," maka lapangkanlah, niscaya Allah akan melapangkan buat kamu. dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara orang-orang yang diberinilmu beberapa derajat. Dan Allah terhadap apa yang kamu kerjakan Maha Menegtahui (Shihab, 2005).

Berdasarkan Ayat di atas secara jelas Allah SWT memberikan jaminan kepada orang beriman yang berpendidikan atau berilmu dengan ditinggikan derajatnya. Menurut Shihab (2005) ilmu yang dimaksud oleh ayat tersebut bukan hanya merujuk kepada ilmu agama saja, tetapi ilmu yang bermanfaat seperti halnya matematika.

Matematika sendiri merupakan disiplin ilmu yang melatih peserta didik dalam penalaran, ketelitian, pemecahan terhadap suatu masalah sehari-hari dan lain sebagainya. Menurut Fahrurozi & Hamdi, (2017) mendefinisikan matematika sebagai suatu disiplin ilmu yang sistematis yang menelaah pola hubungan, pola berpikir, seni dan bahasa yang semuanya dikaji dengan logika serta bersifat deduktif, matematika berguna untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan ekonomi dan sosial.

Pendidikan matematika di Indonesia diajarkan kepada peserta didik  dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Hal ini menujukkan bahwa matematika memiliki peran dalam menyiapkan generasi penerus bangsa dalam menghadapi era mendatang.  Potensi ini dapat diwujudkan, jika Pendidikan dapat mengeluarkan potensi matematika peserta didik seperti halnya berpikir keritis, mahir dalam memecahkan masalah, logis, kreatif, inisiatif, dan lain sebagainya. Oleh karena itu pendidik dalam mengajarkan matematika bukan menekankan pada berhitung dan menghafalkan rumus akan tetapi dengan mengajarkan siswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan keseharian peserta didik. Selain itu pendidik juga dapat membimbing peserta didik supaya memiliki pandangan bahwa matematika merupakan sesuatu yang dapat dipahami dan merasakan bahwa matematika merupakan suatu disiplin ilmu yang dapat berguna di kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun