Mohon tunggu...
Muhamad SyifaulQolbi
Muhamad SyifaulQolbi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

sabar dan kuat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Teknologi dalam Bidang Pertanian

18 Februari 2021   10:05 Diperbarui: 18 Februari 2021   10:18 1683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi, kata ini tidak lagi asing ditelinga masyarakat dari tua, muda, laki-laki maupun perempuan. Karena pada masa sekarang teknologilah yang selalu berdampingan dengan manusia. Dengan teknologilah pekerjaan berat menjadi ringan seperti halnya mesin cuci, traktor, internet, dan banyak lagi teknologi-teknologi lainnya. Teknologi sendiri pun dibuat oleh manusia untuk manusia, maka dari itu pembuatannya pun berdasarkan hajat manusia selagi manusia masih ada, teknologipun akan terus berkembang menyesuaikan masanya. Pada masa sekarang, teknologi berkembang dengan sangat pesat buktinya 10 tahun yang lalu kita masih belum mengenal gadget touchscreen,  pada saat itu barang tersebut menjadi hal yang tabu khususnya masyarakat pedesaan. Bahkan saat ini gadget touchscreen dianggap menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi setiap insan dari penduduk kota hingga pedesaan.

Pengaruh yang luas tersebut membuat teknologi sendiri memberikan banyak pengaruh kesegala sisi dalam ruang kehidupan, salahsatunya ialah dalam bidang pertanian. Dalam bidang pertanian teknologi memberikan banyak dampak positif yang tak terhitung. Teknologi dapat meningkatkan efisiensi waktu dalam bekerja terutama dalam bidang pertanian itu sendiri, bidang ini merupakan bidang yang memiliki banyak tahapan yang pasti memerlukan waktu yang cukup lama dan dibutuhkan sikap disiplin. Akan tetapi tidak semua orang dapat menikmati hal seperti itu, sehingga sebagaian orang dengan pengetahuannya mulai menerapkan teknologi-teknologi guna memangkas waktu yang dibutuhkan dalam tahapa-tahapan tersebut. Mulai dari mempersiapkan teknologi yang dapat mepengaruhi genetika suatu tumbuhan sehingga dapat panen dengan waktu yang lebih singkat, maupun menciptakan alat-alat  yang dapat mebantu pekerjaan petani dalam waktu yang singkat , misalnya penggunaan mesin pemanen padai atau mesin combine harvester. Dengan alat ini petani hanya membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam untuk memanen sawah dengan luas satu hektar, dibandingkan dengan tenaga manusia yang mebutuhkan waktu hingga 8 sampai 9 jam untuk sawah dengan luas satu hektar.

Dampak teknologi dalam pertanian juga dapat menghemat onkos petani. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistika (BPS), ongkos produksi padi sawah untuk luas satu hektar pada tahun 2017 yaitu Rp. 13.559.300,00 merupakan 73% dari hasil produksi padi sawah untuk luas satu hektar. Dengan besarnya onkos tersebut, teknologi, memberikan solusi penghematan. Misalkan dalam proses panen padi menggunakan mesin combine harvester, biaya yang dikeluarkan untuk sawah seluas satu hektar yaitu Rp. 2. 400.000 ditambah dengan konsumsi untuk operator dan pembantunya kurang lebih sekitar Rp. 200.000,00. Jadi total pengeluarannya mencapai Rp. 2.600.000,00. Beda halnya dengan menggunakan teknik tradisional, untuk teknik tradisional sendiri dengan menggunkan sistem Borongan (non individu) biasanya untuk sawah seluas satu hektar dikenankan biaya Rp. 2.800.000,00. Sedangkan untuk konsumsinya dapat mencapai Rp. 1.500.000,00 dikarenakan dalam sistem Borongan (non individu) tersendiri biasanya  terdiri kurang lebih 30 buruh tani. Jadi tak mengherankan jika nominal biaya yang dikeluarkan cukup banyak, sehingga total biaya yang dikeluarkannya adalah   Rp. 4.300.000,00. Dari sini terlihat jelas perkiraan penghematan yang dapat dilakukan oleh petani.

Selain memberikan dampak positif, teknologi pun memberikan dampak negatif terhadap bidang pertanian. Salahsatunya berdampak terhadap buruh tani. Mereka hanyalah pekerja dipertanian yang tidak memiliki lahan, mereka menggantungkan nasib dengan pekerjaan dibidang pertanian seperti menanam padi, mencabut rumput di sawah, memanen padi, dan lain-lain. Dengan adanya mesin combine harvester tersebut membuat banyak pekerjaan dari mereka yang tergantikan, dari 30 buruh tani hanya 3 orang yang dipekerjakan.

Demikian dampak teknologi terhadap bidang pertanian. Dengan damapak positifnya membuat banyak kemudahan dipihak yang lain terutama petani tetapi dibalik itu buruh tani mendapatkan dampak negatif dari teknologi tersebut. Oleh karena itu diharapkan pemerintah dapat menemukan solusi terbaik sehingga teknologi terus berkembang dan semua elemen masyarakat mndapatkan haknya yaitu kesejahteraan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun