Bogor-ANRI.go.id. “Pada masa sekarang dan yang akan datang seorang arsiparis akan memainkan pearanan yang sangat strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,”ujar Kepala Arsip Nasional Republik Indoensia Mustari Irawan saat menyampaikan materi Kebijakan Kearsipan Nasional pada Pendidikan dan Pelatihan Pengangkatan Arsiparis Tingkat Ahli Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kearsipan (Pusdiklat) ANRI Bogor. Lebih lanjut dikatakannya bahwa Jabatan Fungsional Arsiparis bisa menjadi jabatan yang sangat menarik karena peranan seorang arsiparis semakin luas dan penting mengikuti perkembangan lingkungan, baik lingkungan global maupun lingkungan nasional. Secara global datangnya era ASEAN Economic Comunity pada tahun 2015, dimana apabila AEC tercapai, maka ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana terjadi arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil yang bebas, serta arus modal yang lebih bebas diantara Negara ASEAN. Dengan terbentuknya pasar tunggal yang bebas tersebut maka akan terbuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasarnya di kawasan ASEAN. Peluang inilah yang harus ditangkap oleh para arsiparis untuk bisa bersaing dengan Sumber Daya Manusia di negara ASEAN lainnya. Sebab kalau tidak menangkap peluang ini, maka bukan tidak mungkin SDM dari negara lainnya akan mengambil alih peran arsiparis yang ada di Indonesia. Disisi lain Reformasi Birokrasi memberikan tantangan tersendiri bagi pegiat dibidang kearsipan termasuk arsiparis untuk lebih membenahi diri dengan terus meningkatkan kompetensi di bidang kearsipan dalam mendukung penciptaan pemerintah yang bersih dan berwibawa (clean and Good Governance) dengan penyelenggaraan tata kelolah kearsipan yang menunjang proses akuntabiltas dan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam semua aspek kehidupan, ujar Kepala ANRI di hadapan 30 orang peserta diklat yang akan berlangsung dari tanggal 17 s.d 27 Maret 2014. Diklat yang dibuka oleh Kepala Pusdiklat Kearsipan M. Imam Mulyantono ini merupakan diklat perdana yang dilakasanakan oleh Pusdiklat Kearsipan ANRI memasuki tahun anggaran 2014. Tahun ini (2014) Pusdiklat Kearsipan ANRI menyelenggarakan 15 kali diklat baik diklat fungsional maupun diklat teknis, disamping diklat kerjasama dengan instansi pusat dan daerah.(MI)
“Pada masa sekarang dan yang akan datang seorang arsiparis akan memainkan pearanan yang sangatstrategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,”ujar Kepala Arsip Nasional Republik Indoensia Mustari Irawan saat menyampaikan materi Kebijakan Kearsipan Nasional pada Pendidikan dan Pelatihan Pengangkatan Arsiparis Tingkat Ahli Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kearsipan (Pusdiklat) ANRI Bogor.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa Jabatan Fungsional Arsiparis bisa menjadi jabatan yang sangat menarik karena peranan seorang arsiparis semakin luas dan penting mengikuti perkembangan lingkungan, baik lingkungan global maupun lingkungan nasional. Secara global datangnya era ASEAN Economic Comunity pada tahun 2015, dimana apabila AEC tercapai, maka ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana terjadi arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil yang bebas, serta arus modal yang lebih bebas diantara Negara ASEAN. Dengan terbentuknya pasar tunggal yang bebas tersebut maka akan terbuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasarnya di kawasan ASEAN. Peluang inilah yang harus ditangkap oleh para arsiparis untuk bisa bersaing dengan Sumber Daya Manusia di negara ASEAN lainnya. Sebab kalau tidak menangkap peluang ini, maka bukan tidak mungkin SDM dari negara lainnya akan mengambil alih peran arsiparis yang ada di Indonesia.
Disisi lain Reformasi Birokrasi memberikan tantangan tersendiri bagi pegiat dibidang kearsipan termasuk arsiparis untuk lebih membenahi diri dengan terus meningkatkan kompetensi di bidang kearsipan dalam mendukung penciptaan pemerintah yang bersih dan berwibawa (clean and Good Governance) dengan penyelenggaraan tata kelolah kearsipan yang menunjang proses akuntabiltas dan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam semua aspek kehidupan, ujar Kepala ANRI di hadapan 30 orang peserta diklat yang akan berlangsung dari tanggal 17 s.d 27 Maret 2014.
Diklat yang dibuka oleh Kepala Pusdiklat Kearsipan M. Imam Mulyantono ini merupakan diklat perdana yang dilakasanakan oleh Pusdiklat Kearsipan ANRI memasuki tahun anggaran 2014. Tahun ini (2014) Pusdiklat Kearsipan ANRI menyelenggarakan 15 kali diklat baik diklatfungsional maupun diklat teknis, disamping diklat kerjasama dengan instansi pusat dan daerah.(MI)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H