Mohon tunggu...
muh alhusaini19
muh alhusaini19 Mohon Tunggu... Lainnya - publikasi

Menulislah jika itu bisa membuat segalanya reda~

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cintaku Cintamu Cinta-Nya

6 Mei 2021   22:45 Diperbarui: 6 Mei 2021   23:08 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketidakpuasan tersebut membuat banyak orang menolak pemenuhan diri di dunia ini dan mencari kesempurnaan di dunia lain misal: surga atau utopia.

            Nietzsche ingin menghilangkan ambivalensi ini. Pada dasarnya, karya-karya Nietzsche bertujuan untuk menghapuskan dorongan manusia untuk mencari kesempurnaan di dunia lain. Nietzsche berpendapat bahwa cinta yang sesungguhnya akan membawa seseorang untuk menerima dunia sebagaimana adanya. Sebaliknya keinginan untuk mencari kesempurnaan di dunia lain di luar dunia yang kita hidupi sekarang ini dipandang oleh Nietzsche sebagai suatu hal semestinya dihindari.

Berdasarkan pandangan Nietzsche ini, Ia membagi cinta menjadi dua: cinta kristus & cinta amor fati.

            Cinta Kristus , Jenis cinta ini adalah jenis cinta yang muncul ketika seseorang berusaha untuk menghilangkan penderitaan pada diri sendiri dan orang lain. Cinta kristus (atau yang biasa disebut kasih) inilah jenis cinta yang dibenci oleh Nietzsche. Menurutnya cinta kristus pada dasarnya adalah kebencian terhadap penderitaan.

Nietzsche berpendapat bahwa kebencian terhadap derita ini adalah kebencian yang salah tempat karena derita adalah sumber kekuatan dan kemajuan Ketakutan terhadap penderitaan ini membuat seseorang menjadi lumpuh dalam mencari tantangan yang membuatnya bisa berkembang.

            Yang kedua adalah Cinta amor fati,  merupakan sebuah sikap dimana seseorang melihat apa yang terjadi dalam kehidupan dirinya - termasuk derita dan kehilangan sebagai suatu hal yang baik atau setidaknya sebuah keniscayaan, dan menerima kenyataan ini seutuhnya.

            Cinta memang menakjubkan. Apakah yang lebih kuat dari Cinta? "Karena Cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! Air yang banyak tak dapat memadamkan Cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk Cinta, namun ia pasti dihina. Kekuatannya sungguh tak terkira. Mengapa? Mungkin karena kekuatannya sendiri berasal dari Sang Cinta sendiri. Pencipta menciptakan Cinta sebagai kekuatan yang mampu menyelimuti dunia tanpa kecuali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun