Mohon tunggu...
Pakde Amin
Pakde Amin Mohon Tunggu... Penulis - Perjalanan Dalam Mencari Harmonisasi Kehidupan Diri

Belajar menikmati dan memaknai kehidupan melalui kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Humor Sufi: Manusia Langitan (Pakaian Astronout)

2 September 2023   07:00 Diperbarui: 4 Maret 2024   21:35 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Setiap diri manusia diciptakan untuk menjadi manusia langitan.  Namun tidak semua menyadari dan mau mencari tahu secara detail tentang makna dan hakekatnya agar diri menjadi manusia langitan yang sejati.  Bahkan sampai hal yang sekecilpun untuk menjadi seorang manusia langitan yang berhubungan dengan kepantasan pakaian tidak pernah diperhatikan karena berhubungan dengan langkah awal untuk mencapai posisi tersebut.

Banyak diri manusia memiliki persepsi bahwa pakaian agar menjadi manusia langitan adalah pakaian yang bagus dan mahal serta disibukkan dengan masalah etika atau hal-hal yang berhubungan dengan batas-batas kesopanan.   Bahkan mungkin malah dapat dikatakan manusia sibuk menyiapkan "jubah kebesaran" dan "topeng" yang menjadikan penutup identitas diri sebagai hakekat manusia yang sempurna.  Kesibukkan diri yang demikian ini menjadikan diri malah melupakan hal-hal yang utama mengenai pemahaman masalah pakaian apa yang seharusnya digunakan agar diri menjadi manusia langitan.

Fenomena demikian terjadi manakala diri tidak pernah mau "baca dan belajar" secara detail tentang apa makna dari manusia langitan.  Dan ketika hal ini terjadi maka asumsi yang dimiliki digunakan sebagai dasar untuk menyiapkan pakaian yang dimaksud.  Dan ditambah pemahaman yang dibawa oleh para "nenek moyang" digunakan sebagai literatur acuan untuk mengembangkan pakaian yang dimaksud.

Tidak salah kiranya manakala diri manusia selalu diingatkan bahwa "apakah diri tidak pernah berpikir" atau "nikmat mana yang kau dustakan" ketika hal ini terjadi. Hal ini dikarenakan sifat alamiah dari diri manusia yang terpenjara pada "kondisi" kehidupan yang dijalani dan menyebabkan kepemilikan rasa kuatir dan tergesa-gesa yang menjadi penjara dalam hidupnya.  Sebuah pernyataan yang halus ditujukan pada diri yang seharusnya menjadi makhluk yang terbaik dibandingkan dengan makhluk lainnya.

Agar diri tidak termasuk golongan manusia yang selalu diingatkan tersebut maka seharusnya memiliki kesadaran bahwa menjadi makhluk langitan lah seharusnya diri berusaha masuk dalam kategorinya.  Namun bukan hal yang mudah agar diri menjadi manusia langitan tersebut.  Proses awal untuk menjadi manusia langitan adalah menyiapkan pakaian yang pantas agar diri sesuai dengan kehendakNYA.

Pakaian Astronout

Pakaian adalah identitas dasar yang digunakan untuk mengenali asal atau kelompok mana posisi diri berasal.  Maka ketika membahas masalah manusia langitan hal yang pertama adalah memahami pakaian apa yang dikenakannya.  Makna pakaian langitan ini tidak hanya sekedar yang dapat dilihat secara fisik melainkan sebuah pemahaman yang komprehenship atau komplit dan dapat dilihat dari unsur kasad dan non kasad mata.

Hal yang mudah untuk memberikan gambaran tentang pakaian manusia langitan adalah manakala dihubungkan dengan pakaian astrounout.   Mengapa demikian? karena astronout merupakan diri manusia yang disiapkan untuk naik ke langit atau angkasa yang digambarkan jauh dari bumi yang memiliki perbedaan "kondisi" sehingga perlu dirancang keselamatan agar mampu bertahan hidup di kondisi yang berbeda.  Jadi pakaian astronout hasil dari logical thingking yang dimiliki para ahli agar diri manusia mampu menjalani kehidupan dengan perbedaan kondisi yang ada.

Pakaian astronout pun mengalami perubahan dari dimensi waktu dan mungkin suatu saat akan berbeda dengan gambaran yang sekarang ini ada dalam benak kita karena sejalan dengan perubahan logical thingking yang dimiliki oleh para pakar di bidang tersebut. Dan sekarang yang dapat disaksikan dan dibuktikan bahwa pakaian astronout adalah sesuatu pakaian yang berbeda dengan pakaian yang biasa dikenakan di bumi dan sesuatu yang rigid (detail) strukturnya sehingga terlihat berat dan sulit untuk dipakai dalam aktivitas di bumi ini.  Dan manakala diri merasa bukan manusia yang akan pergi ke langit maka tidak mungkin akan memakainya karena dirasa tidak nyaman bahkan dikatakan aneh jika dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

Hal senada juga terjadi manakala masyarakat tidak pernah memiliki pemahaman tentang hakekat diri sebagai manusia langitan.  Karena tidak adanya pemahaman bahwa setiap diri manusia yang dilahirkan dibumi ini adalah manusia langitan maka tidak pernah ada gambaran untuk mencari pengetahuan tersebut karena melihat bahwa mereka adalah orang-orang pilihan.  Bahkan mungkin manakala diri menemui orang-orang yang betul-betul memakai pakaian langitan dikatakan orang gila atau orang pilhan yang hanya terjadi manusia tertentu saja.

Sebuah kependekan akal manakala diri melakukan hal ini merasa melihat sesuatu yang asing di tengah keterasingan atau jauh dari hakekat kebenaran.  Hal ini dikarenakan diri manusia memiliki rasa malas dalam "baca dan belajar" yang mampu memunculkan analytical thingkingnya. Karena semua ini diri sudah menemukan kenyamanan atau mencari nilai kenyamanan kehidupan di mata manusia secara umum (generalization of daily living).  Maka mungkin ini dikatakan hidup diri hanya karena kebiasaan bukan hidup yang didasarkan atas ilmu kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun