Puasa yang seharusnya memiliki dampak positif untuk diri (khususnya) yaitu agar mampu menyeimbangkan atau menekan kecenderungan negatif. Â Karena kebanyakan kecenderungan negatif akibat dari asupan materi fisik berlebihan yang di gunakan untuk membangun diri manusia. Puasa biasa nya selalu dihubungkan dengan pencegahan nafsu diri (kecenderungan negatif) agar diri mampu memberikan asupan non fisik agar hidup dalam dominasi kecenderungan positif.
Sebuah keutamaan bulan puasa jika hal ini benar terjadi manakala kehidupan manusia di dominasi oleh kecenderungan positif. Â Maka tidak heran banyaknya aktivitas diri yang berdampak dalam kedamaian bukan pada aktivitas diri manusia yang selalu hidup untuk memenuhi hasrat dan kuasanya. Â Jika setiap bulan diri memperlakukan sama dengan bulan puasa maka dunia akan selalu dalam kesejukan dan kebahagiaan manusia.
"Berlanjut pada bagian kedua yang akan membahas alur keempat (Hasrat ('Isyq)), kelima, (Kedekatan (Ulfa)) dan keenam,(Keterbelengguan (Tatayyum)).
Penutup
Hanya sekedar humor sufi yang membahas tentang mutiara puasa 1. Â Tidak ada yang pantas untuk ditertawakan dalam tulisan ini namun perbedaan pemahaman lah yang merupakan bahan untuk ditertawakan.
Akan datang dan datanglah.... , Bunga mawar yang bermekaran di taman yang indah, karena utusan dari Sang Tercinta telah tiba, menjumpai dan menunjukkan jalan pintas menuju kapadaNYA.
Basuhlah diri dan bawalah bekal yang sepantasnya, Bawalah jiwa dan segalanya untuk kesana, Karena matahari telah memancarkan sinarnya, Â Membakar nafsu dan amarah agar diri menjadi bercahaya..
Magelang, 17/3/2023
SalamÂ
KAS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H