Mohon tunggu...
Pakde Amin
Pakde Amin Mohon Tunggu... Penulis - Perjalanan Dalam Mencari Harmonisasi Kehidupan Diri

Belajar menikmati dan memaknai kehidupan melalui kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Humor Sufi: Aroma Sang Kekasih

23 Februari 2023   22:11 Diperbarui: 23 Februari 2023   22:15 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Namun realita dalam kehidupan sekarang ini diri sudah merasa hebat ketika memiliki sepotong pengetahuan dan sering kali memaksakan ide dalam keseharian.  Manakala ada yang berbeda pendapat dikatakan salah jalan dan lain sebagainya.  Hal ini menunjukkan bahwa sebetulnya diri sudah mendapatkan kisi-kisi perjalanan yang harus dikumpulkan untuk bekal bukan digunakan untuk menghakimi diri manusia lain.

Maka ketika ini terjadi tidak akan pernah menemukan jalan menuju aroma sang kekasih dan bahkan mungkin arah yang dituju berbalik menuju tempat pembuangan.  Kondisi dalam ketidak sadaran ini sudah merupakan fenomena yang terbingkai dalam sebuah hal umum dalam kehidupan sekarang ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya diri yang merasa  sudah berpengetahuan namun semakin hari bukan perbaikan pribadi malah semakin memperparah posisi sebagai manusia yang sesungguhnya.

 

Tipologi Menuju Aroma Sang Kekasih

Hubungan antara pecinta dan yang dicintanya adalah sebuah keindahan hidup dalam diri manusia.  Karena dengan adanya perasaan cinta ini menimbulkan zat yang mampu membakar semangat kehidupan diri manusia dan menjadikan diri untuk selalu berjuang dengan semangat yang tinggi dalam kehidupannya.  Semangat hidup yang muncul dan memiliki keikhlasan yang tinggi karena tidak adanya paksaan dalam menjalaninya,  kalaupun ada dikarenakan demi cinta kepada sang kekasih.

Siapapun diri manusia pasti seharusnya merasakan keindahan pencarian cinta yang sejati.  Pencarian cinta sejati akan melebihi dari sekedar mencari cinta kepada pasangannya atau materi yang ingin dikuasainya.  Karena hakekat cinta manusia seharusnya ditujukan kepada sang kekasih yang sesungguhnya.  Bertanyalah pada diri kita sendiri sekarang ini untuk bahan instropeksi arah perjalanan yang sekarang dijalani.  

Manusia lain tidak akan pernah mampu mempertanyakan kepada diri kita untuk memberikan bukti tentang keindahan cinta kepada kekasihnya.  Dan diri kita pun juga tidak pernah mampu menunjukkan bukti apakah aktivitas perjuangan untuk mendapatkan cintanya adalah benar-benar telah tulus dilakukannya. Serta diri para pecinta yang sesungguhnya tidak akan pernah menjelaskan kejelekan dan keburukan sang kekasihnya.  

Itulah diri para pecinta sejati yang hidupnya selalu dalam jalan menuju aroma sang kekasih. Perjalanan diri menuju aroma sang kekasih secara tipologi dibedakan menjadi tiga macam.  Ketiga macam tipe ini adalah melekat pada diri manusia yang hakekatnya adalah tujuan yang sama namun memiliki motif yang berbeda.

Pecinta tipe satu.  Diri yang masuk dalam kategori ini adalah para pecinta yang memiliki pengetahuan tentang arah perjalanan yang benar untuk menuju sang kekasih.  Kepemilikan pemahaman yang komprehensip dan benar menjadikan diri sebagai manusia yang tangguh karena yakin beratnya perjalanan adalah liku-liku yang harus dilalui dalam kehidupan ini.  

Perjalanan menuju sang kekasih adalah tujuan hidupnya sehingga apapun yang dirasakan adalah sebuah kenikmatan hidup dalam memperjuangkan cinta.

Diri manusia yang masuk kategori ini adalah hanya memiliki satu tujuan hidup yaitu hidup untuk memperjuangkan cintanya.  Masalah kehidupan adalah efek dari perjuangan yang dijalaninya.  Sehingga hidup diri dari para pecinta ini adalah sebuah proses memupuk kadar rindu agar menemukan kebahagiaan di kala bertemu dengan kekasihnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun