Penutup
Hanya sekedar humor sufi yang tidak ada lucunya. Â Namun yang pantas ditertawakan adalah kondisi diri yang mungkin berbeda pemahaman dengan tulisan ini. Â Hanya diperlukan kesadaran untuk memahami dan merevisi bahan bangunan diri kita.
Diri seharusnya adalah esensi dan bukan aksiden, Â Namun realita diri terjebak dalam aksiden, Dan tak pernah mau memahami diri yang sesungguhnya, Â Sifat hewani menjadi dominasi untuk pemuas nafsu dan harapan yang ada pada diri manusia
Diri selalu mengaku memiliki Tuhan, Â Namun diri tak pernah mau melakukan perintahnya, Â Karena tak pernah menemukan esensi sebagai manusia, Â Tergoda dengan indahnya aksiden di taman yang fana.
(aksiden: output oriented/ dunia materi/diri manusia lain)
Magelang, 10/2/2023
Salam
KASÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H