Kesadaran mulai merenggut diri
Terasa sedih melihat alur cerita yang telah ku lalui
Jerat-jerat setan telah berubah bagai paras ayu bidadari
Mempesona... menggairahkan dan menggoda hatiÂ
Oooiiii.... apakah ini yang akan menghiasi cerita hidupku
Diri yang selalu bertopeng pada kebaikan yang palsu
Untuk mengejar kepuasan yang semu...
Dan yang akan keceritakan di hadapanMU
Sadarlah diri....
Bangunlah diri ini....
Bukalah selimut hati ini...
Agar diri mampu dan kuat menanggung beban dan janji suciÂ
Hijrahlah diri ini.... Â selama nafas masih ada
Dari kepalsuan menuju kehakekatan
Dari yang hina menuju kemuliaan
Dari derajat paling rendah menuju kesempurnaan
======
Sejak cintaMU bermukim di dada
Dimanapun diri berada... menjadikan hidup serasa di surga
Di atas tanah pun serasa sejuk karena rimbunnya pepohonan
Di bawah tanah pun serasa berkecukupan karena bersama harta yang tersimpan
Rasa sedih diganti dengan kesyukuran
Rasa khawatir diganti dengan keyakinan
Rasa putus asa diganti dengan cinta
Karena hadirnya DiriMU di dadaÂ
Semua muncul karena semangat diri dalam berproses dan belajar
Agar diri mampu berhijrah
Dari akseden menuju pikiran
Karena hakekat hidup diri hanya untuk menjalani
Magelang, 28/7/2022
Salam
KAS
Puisi metamorfosis diri adalah renungan kondisi diri yang tersadar pada posisi yang tak pernah berubah. Â Karena diri tak pernah mampu memaknai hijrah yang hakiki, yaitu hijrah dari akseden menuju hijrah pikiran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H