Mohon tunggu...
Pakde Amin
Pakde Amin Mohon Tunggu... Penulis - Perjalanan Dalam Mencari Harmonisasi Kehidupan Diri

Belajar menikmati dan memaknai kehidupan melalui kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Humor Sufi: Berilmu untuk Menemukan Diri

31 Mei 2022   06:00 Diperbarui: 31 Mei 2022   06:06 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kekeliruan ini akibat diri tak memiliki kesadaran ataupun tak mau melakukan pemahaman yang lebih dalam dalam mempelajari ilmu yang ada.  Dan mungkin juga ketidaksadaran dan ketidakmampuan karena diri terjebak dalam kondisi yang diibaratkan telah terseret arus kehidupan yang sudah diskenariokan oleh pihak lain.

Jika kondisi ini terjadi maka arus kehidupan yang ada menjadikan penjara diri yang tak pernah disadari walaupun diri dikatakan sebagai orang yang berilmu.  

Karena ilmu yang dimiliki hanyalah bagian dari skenario hidup agar diri selalu mengikuti arus kehidupan yang dirasa benar.  Perasaan benar atas aktivitas yang dilakukan karena keterbatasan diri dengan ilmu yang selama ini mem"framework" pikir dan logika berpikir manusia.

"Framework" pikir dan logika berpikir yang selama dimiliki dan menjadi kebanggaan tidak akan terhapus manakala diri tidak memiliki keinginan untuk menembusnya.  Padahal diri diciptakan tidak hanya sebatas hidup dalam framework yang hanya memikirkan hal-hal tentang kehidupan di dalam penjara di dunia ini.   Maka tidak heran ketika diri dibenturkan dengan masalah yang ada, maka solusinya hanyalah cara menghilangkan rasa kekhawatiran tentang masa depan kehidupan dan  jalan keluarnya pun bukan keluar dari penjara namun sekedar cara untuk mempertahankan hidup di dalamnya.

Ketidaksadaran tentang kondisi kehidupan inilah yang sudah menjadi penjara hidup.  Padahal hidup tidak  hanya seluas tembok penjara.  Namun mungkin diri kita sudah merasa nyaman dalam penjara karena kebutuhan hidup merasa sudah tercukupi.   

Sebuah kerugian jika diri memang dalam kondisi seperti ini karena tak pernah merasakan udara/air yang sejuk diluar penjara yang menjadi kan diri selalu hidup dalam kebebasan/kesegaran dan kebahagiaan.

Kondisi yang demikianlah yang dikatakan diri dalam kondisi "dholan" atau tersesat.  Ketidaksadaran diri tentang kondisi yang demikian ini   karena ilmu yang dimiliki hanya sebatas menerangi ruangan dalam penjara namun ternyata diri tak pernah mau untuk menemukan penerangan yang sesungguhnya sebagai lentara kehidupan di dunia ini.

Kondisi dholan ini adalah sebagai sebuah kondisi yang terjadi akibat diri selalu memperjuangkan ego diri ditengah dan menjadikan kondisi gelapnya kehidupan yang dijalani.  Dan juga kegelapan hidup diakibatkan karena diri tak mampu melihat (buta) akibat diri tak mampu memahami kerja indra yang sesungguhnya.  Akibatnya adalah diri tak pernah mampu menemukan "ilmu yang benar" untuk menjalani kehidupan di dunia ini.

Ketika kesadaran ini muncul maka ilmu yang selama ini dipelajari hanyalah sebatas untuk penerang di dalam penjara dan mungkin sekedar seberkas sinar cahaya matahari yang masuk lewat lubang ventilasi.  Kemalasan dan ketidak tahuan akibat diri tak mau untuk belajar lebih dalam mencari cahaya penerang untuk kehidupan di dunia ini.  Hasilnya adalah sebuah kerugian dalam kehidupan baik di dunia maupun kehidupa setelahnya.

Penutup

Tulisan ini hanyalah sekedar bentuk perenungan diri tentang ilmu yang digunakan sebagai sarana untuk menemukan diri.  Sekedar humor sufi, jika salah dalam tulisan dan pemahaman maka ini pantas untuk ditertawakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun