Tak usah diri memaksa
Untuk dikenal dengan sejuta manusia
Agar menjadi pusat pandangan
Karena merupakan idola dan panutan di alam yang fana
Tak usah diri memaksa
Untuk selalu tampil prima dan penuh pesona
Agar selalu menjadi central perhatian
Karena ini hanya angan dan impian
Tak usah diri memaksa
Untuk hidup dalam sandiwara keangkuhan
Agar diri selalu dipuja
Karena ini adalah beban yang sesungguhnya
Tidak perlu sejuta manusia yang mengenal
Tidak butuh tampil prima dengan pesona
Tidak butuh hidup dalam keangkuhan
Karena bukan itu harapan kehidupan
Kesadaran memang dibutuhkan
Kelapangan dada memang diperlukan
Hasrat memang harus dikelola
Agar menjadi diri yang sesungguhnya
Diri diciptakan sebagai manusia adalah sebuah peran
Yang banyak dilingkupi dengan kekurangan
Bukan harus di tutupi dengan kecongkaan dan keangkuhan
Karena itu bukan jalan kehidupan
Tak perlu diri mengatakan "inilah aku ada"
Dan tanpa diriku tak mungkin bisa pentas dalam peran pertunjukkan
Laksana sang aktor yang penuh dengan kehausan akan pujian
Karena itu hanya untuk manusia yang tak pernah menemukan sumber kebahagiaan
Kebahagiaan bukan karena terkenal
Kebahagiaan bukan karena material
Kebahagiaan bukan karena salam kenal
Karena kebahagiaan hidup akan dicapai dalam keseimbangan bekal
Belajarlah...
Bekerjalah...
Carilah pemahaman yang mengajari diri akan kehidupan
Dan hiduplah dalam keseimbangan hidup antara diri-alam-dan Sang Pencipta
Belajarlah...
Bekerjalah...
Carilah pengetahuan yang membawa diri pada perjalanan
Dan hiduplah dengan mengenal diri sebagai manusia yang sesungguhnya
Diri sebagai manusia tak butuh akan terkenal
Diri sebagai manusia tak butuh akan material
Karena diri adalah makhluk dalam kondisi kecukupan
Dan hidup dalam takdir kesempurnaanÂ
Kenali diri sebelum dikenalkan pada orang lain
Kenali diri sebelum diri dipertontonkan pada makhluk lain
Kenali diri sebelum diri pulang untuk kembali
Karena mati hanya butuh bekal mengenali diri sendiri.
Magelang, 5/1/2022
Salam KAS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H