Mohon tunggu...
Pakde Amin
Pakde Amin Mohon Tunggu... Penulis - Perjalanan Dalam Mencari Harmonisasi Kehidupan Diri

Belajar menikmati dan memaknai kehidupan melalui kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Humor Sufi: Hidup Ini Apa yang Kau Cari Nak? (Beban/Bekal)

8 Desember 2021   20:08 Diperbarui: 8 Desember 2021   20:12 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Semua keinginan yang terkumpul dan menjadikan prioritas diri dalam kehidupan menjadi diri manusia yang penuh ambisi untuk mencapainya.  Keinginan yang banyak ini akan terkumpul menjadi beban dan akan dibawa sampai mata.

Kesadaran diri pengubah beban menjadi bekal

Untuk menghilangkan beban-beban yang muncul ini maka dibutuhkan sebuah kesadaran diri.  Kesadaran diri dimulai dari pemahaman bahwa unsur manusia tidak hanya sekedar jasmaniah (J) dan hanya mencukupi kebutuhannya.  Melainkan ada unsur lain yang memang harus di maksimalkan sebagai tools dalam "kerja" diri sebagai manusia.

Unsur lain tersebut adalah batiniah/rohaniah (R). Unsur tersebut adalah unsur bawaan yang memang digunakan sebagai "helper" atau penyelaras dalam kerja diri sebagai manusia.  Sehingga dalam beraktivitas dua unsur menjadi "manunggal" dalam "kerja" atau aktivitas kehidupan sehari-hari.

Keseimbangan kehidupan harus diwujudkan antara dua unsur J & R tersebut jika diri mampu memahami eksistensinya.  Akibatnya diri tidak pernah merasakan dominasi dari unsur indra manusia (Kepala/perasaan/perut).  Kesadaran diri bahwa diri yang terdiri dari dua elemen ini masih sekedar wacana/pemahaman.  Tidak pernah diri bagaimana mengfungsikan kedua elemen (Jasmani & ruhani) sebagai sebuah satu kesatuan yang "manunggal" dari diri manusia untuk melakukan aktivitas kehidupan dari bangun pagi sampai tidur lagi.  

Ketika dua unsur itu dapat seimbang maka diri akan menemukan as pengerak tiga Indra tersebut yang berupa hati (qolb).  Kerja hati sebagai as maka mengakibatkan tiga indra tidak akan dominan salah satunya karena selalu berputar ibarat semua memberikan informasi kepada hati untuk membuat sebuah keputusan dalam beraktivitas.

Kerja hati yang berupa keputusan ini dimulai dari motivasi diri atau niat diri dalam menjalankan segala aktivitas atau kerja sehari-hari.  Sehingga segala hal yang dipikir-dirasa-diinginkan akan menjadi sebuah keseimbangan yang menjadi satu kesatuan untuk tugas "mengabdi".

Ketika hal ini terjadi maka beban akan berubah menjadi bekal diri, walaupun sebetulnya segala aktivitas yang dilakukan adalah sama.  Sehingga bekal akan dapat dipenuhi karena merupakan sesuatu yang disediakan/digunakan dalam bermusyafir di kehidupan di dunia ini.  Inilah maksud bahwa semua kebutuhan kehidupan manusia dipenuhi oleh Sang Pencipta.

Karena aktivitas yang dilakukan adalah karena tugas "mengabdi" dengan penuh kesadaran.  Maka diri tidak pernah berpikir akan jumlah/banyaknya yang diterima.  Karena semuanya pasti cukup akibat diri sudah hilang rasa was-was yang dimiliki setiap diri manusia.

Dampak lain dari dari beban yang berubah jadi bekal adalah ketika diri tidak merasa "pas" dengan yang diterima maka tidak ada rasa protes atau berteriak karena diri menerima dengan ketulusan hati.  Karena keyakinan diri bahwa apa yang belum diterima adalah merupakan sebuah tabungan yang akan diterima di kelak kemudian hari.

Akibatnya diri dalam menemupuh perjalanan akan selalu memiliki keberanian dan kejujuran dalam beraktivitas.  Maka damailah kehidupan diri kita dalam bermusyafir di dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun