Filsafat yang komplit akan di dapat jika diri kita mau baca dan belajar Buku Panduan Hidup manusia yang diberikan oleh Sang Pencipta. Â Karena di dalam buku Panduan ini pasti berisi petunjuk dan pedoman yang menjadi dasar diri manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman mengenai kehidupan yang dijalani.
Ketika teori agensi didasarkan atas hal tersebut maka pemahaman unsur yang terlibat yang terdiri dari agent dan prinsipal adalah hubungan antara agen adalah diri manusia sendiri, sedangkan prinsipal adalah Sang Pencipta. Â Dengan filosofi ini berakibat pada pemahaman subyek dalam teori berkembang maka akan merubah segala bentuk pemahaman dan pengetahuan di dalam mengelola organisasi (perusahaan).Â
Dampak dari pemahaman yang "melebar" ini menjadikan diri masuk dalam Teori ketundukan (baca: Teori ketundukan). Karena hakekat diri adalah sebagai manajer bagi alam semesta dan pemiliknya adalah Sang Pencipta. Â
Pemahaman ini akan berdampak diri berperilaku yang baik dengan tetap menjaga keseimbangan baik terhadap diri/sesama manusia/alam semesta/dengan Sang Pencipta. Â Jika pemahaman ini bisa dipahami maka diri akan selalu berbuat dan beraktivitas dengan mengedepankan tugas sebagai rahmat untuk seluruh alam semesta.
Otomatis dengan hal seperti ini tidak akan terjadi ketimpangan dalam bekerja. Â Karena kerja diri kita selalu mengedepankan tugas diri sebagai manusia yang sesuai dengan ajaran yang ada.
Artikel ini hanya sekedar ide pemahaman yang diringkas dalam humor sufi. Â Masalah teori-teori ini dapat dibaca buku yang diri tulis "Teori dan Konsep Akuntansi Yang Baik". Â Semoga bermanfaat dan mampu memberikan getaran di hati diri kita.
Terima kasih.Â
Salam, KAS
Magelang, 24/11/2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI