Pribadi yang baik dan akan menjadi manusia pilihan adalah mereka yang selalu bisa menjaga mulut dan tangannya. Â Ketika manusia memiliki pengendalian diri dalam berbicara dan aktivitas gerak tangan akan berdampak pada kebaikan jika dibandingkan dengan mereka yang tidak bisa melakukan hal tersebut. Â
Momen Maulid Nabi 2021 merupakan sebuah saat yang tepat untuk menyampaikan nasehat bahwa diri lebih baik untuk selalu menjaga mulut dan tangan.
Sebuah nasehat yang sering kita dengan dalam peribahasa "lebih baik diam dari pada berkata dusta dan lebih baik tidak beraktivitas dari pada membuat kerusakan" memiliki makna yang dalam ketika ini dihubungkan dengan pribadi Muhammad SAW. Â Â Mengapa demikian? Karena maulid nabi merupakan dua buah peristiwa besar yang terjadi bersamaan yaitu peristiwa kelahiran dan peristiwa wafatnya beliau. Â Â
Dua peristiwa besar ini ibarat diri melihat sebuah pertunjukan yang bisa kita ambil makna atau hakekatnya dalam bentuk tujuan beliau untuk dilahirkan dan nilai-nilai apa yang ditinggalkan. Jaga tangan dan mulut adalah sebuah kalimat yang tepat yang memiliki hubungan dengan dua hal tersebut. Â
Hal ini dikarenakan mulut dan tangan adalah merupakan organ vital atau indera bagi diri manusia yang bisa membuat kebaikan ataupun keburukan dalam kehidupan di dunia ini. Â Gambaran hubungan antara tangan dan mulut dengan "adanya" Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut:
Pertama, Jaga tangan. Jaga tangan ini berarti bahwa diri sebagai manusia harus selalu berhati hati dalam melakukan aktivitas dalam kehidupan. Â Ketika diri manusia tidak mampu menjaga tangannya dalam hidup maka dampaknya adalah sebuah tindakan yang menyebabkan ketidakseimbangan kehidupan baik untuk dirinya sendiri, sesama manusia atau alam semesta ini.
Seperti kita ketahui bahwa Muhammad SAW di lahirkan dengan misi khusus yaitu untuk memperbaiki akhlak manusia dan untuk rahmat seluruh alam.  Ketika akhlak atau pribadi manusia menjadi baik maka aktivitas dalam kehidupannya pun akan selalu menimbulkan kebaikan untuk dirinya sendiri maupun untuk alam semesta. Aktivitas  kehidupan diri  akan terwakili dengan tangan manusia itu sendiri.
Jaga tangan bukan berarti diri kita berat tangan atau malas dalam beraktivitas. Namun memiliki makna bahwa keinginan diri untuk selalu membantu orang lain yang perlu mendapatkan bantuan atau berbuat untuk tujuan kebaikan. Â
Ringan tangan ini akan dapat terwujud jika diri manusia memiliki kepribadian yang baik akibat dari cerminan akhlakul kharimah (akhlak yang baik). Â Dampak dari ringan tangan ini adalah sebagai bentuk penyeimbangan diri dalam kehidupan untuk dirinya sendiri atau pun dengan alam semesta.
Suri tauladan Nabi adalah bagaimana beliau membantu sesama manusia dan tidak mengenal apakah itu sahabat, kaumnya dan untuk alam semesta ataupun tidak segan dirinya membantu musuhnya sendiri. Â Sifat ringan tangan yang demikian selalu beliau ajarkan kepada umat muslim tidak hanya secara lisan melainkan dengan tindakan langsung turun ke lapangan. Â
Ringan tangan yang demikian merupakan bentuk jaga tangan diri nabi yang menjaga dari sifat kemalasan dalam bekerja dan merupakan implementasi pembelajaran dari dilahirkannya Nabi Muhammad SAW di dunia ini.Â