"Wah kok gitu sih": kata murid yang usil.
"Ya sudah guru lanjutkan daripada nanti ngga bisa tidur. Â Ketiga, ilmu yang dikembangkan manusia dengan pemahaman komprehensip. Â Aliran ini mengharuskan bahwa ilmu adalah bentuk keseimbangan tiga dimensi yaitu antara alam, manusia dan Sang Pencipta. Â Sang Pencipta diwakili dengan ilmu-ilmu yang ada dalam buku panduan. Â Agar diri paham dengan ilmu dari Sang Pencipta maka diri manusia harus menemukan akal. Â Tugas manusia hanya menemukan akal untuk mendapatkan konektivitas dengan ilmu Sang Pencipta. Â Orang barat mungkin tidak mengartikan seperti ini tapi guru artikan seperti ini supaya para murid-muridku paham tentang ilmu yang baik dan benar. Â Aliran ini sering disebut dengan aliran pragmatis Religuitas."
"wah-wah berat topiknya": kata murid yang kritis.
"BTW guru kuliah dimana to?" tanya si murid usil
Guru menjawab: "Kuliah di UNPAJAN".
"apa itu guru": tanya murid yang lain.
UNiversitas PAnas kepanasan huJan kehujanAN": Jawab sang Guru.
Murid yang usil dari tadi masih penasaran dan berkata: "Guru murid masih bingung dengan ilmu untuk legalitas diri itu aliran yang mana ya... Trus kalo orang yang berilmu dan lebih lebih ilmu ajaran mereka masih mikir honor dan popularitas aliran yang mana ya?"
"Pikiren sendiri, kamu punya otak dan carilah hati nurani untuk mendapatkan akal. Â Dan kamu pasti menemukan jawaban itu sendiri": sang Guru menjawab sambil dirinya berlalu karena ada kepentingan mau ke belakang.
Magelang 12/12/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H