Mohon tunggu...
Aji Santoso
Aji Santoso Mohon Tunggu... Freelancer - Sang Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah sebuah cara bagaimana kita bisa berbagi informasi dan mengekspresikan apa itu sebuah karya sebagian untuk menghibur diri mungkin juga orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Saling Memaafkan yang Utama Saat Lebaran, Bukannya Baju Baru

12 April 2024   03:10 Diperbarui: 12 April 2024   03:34 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kompas.id

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Selamat Hari Raya Idulfitri mohon maaf lahir dan batin bagi kita semua terutama saudara-saudara muslim di seluruh Indonesia. Setelah melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadan kita mendapatkan sebuah hadiah yang indah yatitu hari raya idulfitri dimana disini adalah momen spesial untuk saling memaafkan. 

Mudik juga telah terjadi dimana-mana untuk kembali ke kampung halaman masing-masing dan merayakannya bersama keluarga dan sanak saudara kita semua.

Fesyen lebaran atau baju baru lebaran merupakan hal yang paling di utamakan orang-orang saat lebaran apalagi kalangan muda saat ini. Berbondong-bondong untuk membeli baju baru sudah menjadi tradisi yang umum bagi kita semua muslim di Indonesia saat momen Lebaran Idulfitri dan sudah sulit untuk dihindari. 

Sedikit melihat ke masa lalu yaitu tradisi membeli baju baru saat lebaran yang dicatat oleh Penasihat Urusan Pribumi untuk Pemerintah Kolonial Belanda, Snouck Hurgronje. Kebiasaan umat ini dimulai sejak awal abad Ke-20 Masehi.

Jika tahun lalu warna sage mendominasi tren baju lebaran di Indonesia, kata Denny tahun ini tren warna baju justru akan lebih variatif (Senayan, Jakarta, Kamis 21/03). 

"Sage masih tren, warna pastel, warna tanah, bahkan warna solid", ujarnya. Senada Founder Artkea, Artya Sardadi mengatakan saat ini masyarakat pecinta fashion cenderung menyukai gaya dan look yang lebih santai alih-alih seperti formal. Hal ini kata dia, tak lepas dari pengalaman orang-orang yang menjalani Lebaran dirumah saja pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu. "Jadi tidak harus terlalu mewah dengan bling-bling dan juga tetap memberikan corak yang dinamis misalnya dengan print, tapi tetap berwarna, tetap cantik, tetap rapi dan sopan," kata Artya. Sumber cuplikan artikel

Salah satu dokumentasi atau contoh nuansa lebaran 2024:

Artikel yang memberikan informasi lainya

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun