Mohon tunggu...
Muhajirin
Muhajirin Mohon Tunggu... Guru - Asah pikir dengan menulis

Belajar menulis dengan baik adalah bagian penting untuk mengawetkan pengetahuan. Kadang ilmu bisa karatan dalam pikir yang terpendam. Berdiskusi dan menulis merupakan sebagian cara untuk mengasah Ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan-Perempuan Perkasa

9 April 2021   11:08 Diperbarui: 14 April 2021   17:34 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perempuan pada pria pemilik pusaka

Terbiarkan waktu merampas segenap

Jangan tanya bilik malam yang muram pasrah

Jelaga saja dihempaskan mengguyur sosok

Masih belum cukup tergopoh, jarak telah melewati waktu

Menyetak raga, membesi otot perempuan perkasa

Gemulai tak lagi nampak

Meski tuan membedak tebal padanya, bahkan cangkul tak lagi mampu mengupas

Tetap saja, kenapa membisu saat dia merintis huma

Nikmati saja, sudah diabdikan segala untuk tuan

Dan tuan telah saksikan

Dia telah menggenggam malam

Dengan sabar menggoda pagi mendekap embun

Hingga surya menyala-nyala

Jangan sesali pusaka itu terenggut

Sebab sanadnya bukan pada kuncup

Biarkan bunga mekar tepat waktu

Meski luruh, masanya kembali jua

Waikabubak, 9 April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun